Cari Blog Ini

Senin, 19 Mei 2025

 Nusantara itu luas namun kadang sempit oleh hati yang sempit. Karena tidak mengenal lautmu yang menjaga nusantaramu. Bahari yang luas beratus nama laut dan selat, teluk dan semenanjung. Tetapi juga tak sebatas mengenal peta, ternyata laut juga sahabat kita. Nelayan nusantara yang gagah perkasa. Penulis suguhkan bagian dalamnya laut, ditengah lautan, dan diantara sahabat nelayan. 


Penulis



Jumat, 23 Desember 2022

Mengenal Sastrawan Sastratama 71-80

 71). Lasman Simanjuntak (Padang)

Lasman Simanjuntak, dilahirkan di Surabaya, 20 Juni 1961.Menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Publisistik (STP-Jakarta).Belajar sastra secara otodidak.Hasil karya sajaknya pertama kali dipublikasikan sewaktu masih duduk di bangku SMP, yakni dimuat di ruang sanjak anak-anak Harian Umum Kompas. Kemudian sajak-sajaknya disiarkan di Majalah Keluarga, Dewi, Nova, Monalisa, Harian Umum Merdeka, Suara Karya, Jayakarta, Berita Yudha, Media Indonesia, SKM.Simponi, SKM.Dialog, Majalah Mahkota, dan Seputar Indonesia (Sindo).

Buku kumpulan sajaknya yang sudah terbit Traumatik (1997), Kalah atau Menang (1997), dan Taman Getsemani (2019/segera terbit). Namanya juga telah masuk dalam Buku Leksikon Sastra Indonesia (Pamusuk Eneste/Kompas/Gramedia).Pernah bekerja sebagai wartawan Sinar Pagi, Mandala (Bandung), Redaktur Pelaksana wartawan SK.Dialog (1998-2013), dan saat ini sebagai Pemimpin Redaksi BeritaRayaOnline /beritarayaonline.co.id/beritarayaonline.com(23 Maret 2013-sampai sekarang),Pemimpin Redaksi eMaritim.com (2013-2016) dan Pemimpin Redaksi BeritaRaya TV (2019-sampai sekarang) Kemudian sajak-sajaknya disiarkan di Majalah Keluarga, Dewi, Nova, Monalisa, Harian Umum Merdeka, Suara Karya, Jayakarta, Berita Yudha, Media Indonesia, SKM.Simponi, SKM.Dialog, Majalah Mahkota, dan Seputar Indonesia (Sindo). Buku kumpulan sajaknya yang sudah terbit Traumatik (1997), Kalah atau Menang (1997), dan Taman Getsemani (2019/segera terbit). Namanya juga telah masuk dalam Buku Leksikon Sastra Indonesia (Pamusuk Eneste/Kompas/Gramedia).Pernah bekerja sebagai wartawan Sinar Pagi, Mandala (Bandung), Redaktur Pelaksana wartawan SK.Dialog (1998-2013), dan saat ini sebagai Pemimpin Redaksi BeritaRayaOnline /beritarayaonline.co.id/beritarayaonline.com(23 Maret 2013-sampai sekarang),Pemimpin Redaksi eMaritim.com (2013-2016) dan Pemimpin Redaksi BeritaRaya TV (2019-sampai sekarang)


72). Selamat Said Sanib 

Selamat Said Sanib, Lahir 18 Maret 1968 di Barong Tongkok, Kutai Barat, Kalimantan Timur, anak dari pasangan Alm.Sanib Bin Arifin ( Cilodong Jawa Barat ) dan Meidina ( Hatyei Songkla Thailand Selatan ).

Beberapa puisinya dimuat di Samarinda Pos dan situs online ambau.id. Antologi Puisi Cinta Dalam Mendidik ; Lukisan Hati Tentang Guru Budi Dan Pendidikan, Kreasi dan Literasi Indonesia Penerbit Adhi Sarana Nusantara, Mei 2018; Antologi Puisi Kitab Puisi Indonesia 1001 Cinta, 1001 Rindu.Penyusun Muhammad Thobrani,Penerbit Anom Pusaka,Pebruari 2019. Ijab Qabul Puisi Puisi Tentang ; Pendidikan, Politik, Sosial Kemanusiaan,Rumah Tanggga, Keperempuanan, Romantisme,Motivasi dan Spritualitas, Araska Jogyakarta,Maret 2019. Menikah dengan Hairiyah. Ia dikaruniai 4 anak bernama Iqbal Mursyidan, Zulva Azzahro, Gina R Sabila, dan Rahmi Zahratunnisa.


73). Lindung Ratwiawan 

Lindung Ratwiawan, lahir di Banyuwangi, 30 Januari 1965. Mulai dari Sekolah Dasar sampai dengan SMP dihabiskan di salah satu kota kecil di ujung timur, yaitu Genteng – Banyuwangi. Tahun 1981 melanjutkan di SMAK Cesu, Malang. Lulus SMA diterima tanpa harus mengikuti SIPENMARU (Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru) di IKIP Negeri Malang, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

1. Kidung Sebuah Hati (Novel, 1991, Yogyakarta: Penerbit Kanius);; 2. Musim Masih Berbunga (Novel, 1991, Yogyakarta: Penerbit Kanius);; 3. Dodo: Sesaat Tanpa TV (Cerita Remaja, 1995, Surabaya: Edumedia);; 4. Dodo: Idola (Cerita Remaja, 1995, Surabaya: Edumedia); 5. Manisnya Buah Persahabatan (Cerita Remaja, 1996, Surabaya: Edumasa), Penyair ini tinggal di Banyuwangi.


74). Nanang R Supriyatin 

Nanang R. Supriyatin kelahiran Jakarta, 6 Agustus. Menulis puisi, cerita pendek dan artikel sejak akhir tahun 1979. Aktif di komunitas sastra serta rajin menghadiri pertemuan sastra yang diadakan di Jakarta dan sekitarnya. Diundang di even-even penting Pertemuan Puisi Internasional di Lampung dan Pertemuan Sastrawan Asia Tenggara di Sumatera Barat. Pernah menjadi ketua Kelompok Sastra Kita Jakarta dan redaktur puisi di beberapa buletin. Saat ini tercatat sebagai Dewan Redaksi Tabloid Alinea Baru.

Beberapa judul puisi dan cerita pendeknya menjadi juara Lomba Cipta Puisi/Cerita Pendek tingkat nasional, sejak tahun 1982. Memperoleh Penghargaan Puputan Margarana Award, Bali, 1998. Pensiunan ASN ini telah menerbitkan 8 antologi puisi tunggal, serta sekitar 50 antologi puisi bersama.


75). Fahmi Wahid 

Fahmi Wahid , lahir di Barabai pada 03 Agustus 1964. Antologi Puisi Tunggalnya: Suara Orang Pedalaman (2016) dan Perjalanan Debu (2018) dan karyanya termaktub dalam antologi bersama. Biodatanya tergabung dalam Apa dan Siapa Penyair Indonesia (ASPI 2017).


76).Wandi Julhadi

Julhandi, kerap dipanggil Wandi ini kelahiran 16 Januari 1987 Tinggal di makassar, hobi tentang seni dan budaya, Di waktu luangnya suka menulis, dan membaca Alhamdulillah sudah ada buku Antologi beberapa Antara lain: Antologi tunggal dan juga gabungan yang berjudul. Merajut Luka dan duka hati Puisi Renjana, ada juga Antologinya yang berjudul Harapan Dua Nusa Seindah Pelangih, Wandi Julhandi Inilah Sosok seorang Wandi Julhandi Antologi lainnya berjudul Celoteh Anak Negeri Ada juga yang berjudul Jiwa-Jiwa yang bahagia. Sekaran ini Berjudul Desahan Aksara…dll berikutnya Dan kini ikut lagi bergabung di dalam Antologi Penerbit J-maestro dan 5 Penerbit lainnya lagi, penerbit Syahadah, Antologi Renjana dll. Alamat Wandi Julhandi sekarang Makassar Bertempat Tinggal galesong utara. Jejak aksaranya bisa ditemukan di akun FB Wandi Julhandi


77). Sulistyo 

Sulistyo, Lahir 11 september di Kudus.

Dari kecil sudah mulai menyukai sastra, semenjak sering baca rubrik puisi di majalah Krida, koran Suara Merdeka dan Suara Karya Minggu. Berprofesi sebagai DJ (disc jockey). Tinggal di Jakarta.


78).Prawiro Sudirjo 

Prawiro Sudirjo, Penulis lahir di Cirebon tahun 1978. Kini guru di Bekasi. Aktif sebagai ketua

Komunitas Pendidik Penulis Bekasi Raya (KPPBR) dan ketua Komunitas Pengajar Penulis Jawa

Barat (KPPJB). Buku yang pernah ditulis, Kumpulan Puisi Jalan Hidup dan Cinta (2018). Karyanya

dimuat dalam antologi puisi :Jakarta dan Betawi (2021),Antologi Seribu Tahun lagi – HPI-Komunitas

Sastra Krajan (2021), PMK 8 (2021). 


79). Samsudin Adlawi

Samsudin Adlawi, lahir pada 1970 di Banyuwangi, Jawa Timur. Dia baru saja menerbitkan buku puisi Ribang Kala Aksa (Juli 2020). Sementara itu, dua buku puisinya yang sudah terbit adalah Jaran Goyang dan Selingkar Pedang Jalan Pulang. Pintu silaturahmi: kaosing93@gmail.com dan @AdlawiSamsudin


80). Khalid Alrasyid 

Khalid adalah penyair yang tinggal di Mojokerto Jawa Timur.Menulis di berbagai antologi bersama nasional diantaranya di Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.

.Khalid Alrasyid Terlahir dari pasangan M. Sikkri dan Ma’ani di Blumbungan-Pamekasan, anak ke 6 dari 8 berasudara. Saat ini tinggal di Desa Mojorejo, Kemlagi-Mojokerto. Pendiri Komunitas Kopi & Diksi yang juga Penggagas Puisi Semaris. Karya-karyanya bisa dilihat di Kitab Putiba Indonesia Takziah Bulan Tujuh. Segugus sajak Suara-suara Gagak. Sehimpun Putiba Biji-Biji Waktu. Rangkaian sajak pilihan Meneroka Jiwa-jiwa Puisi. Antologi Putiba Wajah Semusim. Kitab Pentigraf Indonesia Nama-Nama Yang Dipahat di Batu Karang. Antologi puisi Delapan Penjuru Mata Angin. Sehimpun Puisi dan Pentigraf Lelaki Berdada Puisi. Serangkai puisi Maafkan Kata-Kata (LISSTRA). Puisi Kopi (Seni Sastra Budaya Sumba) dll.


Mengenal sastrawan Sastratama 61-70

 61). Slamet Suryadi 

Slamet  Suryadi  terlahir  58  tahun  yang  lalu di  Indramayu Jawa Barat. Sejak SD  hingga  sekarang  menyukai  puisi.  Profesi  saat  ini  sebagai  PNS/ASN  sebagai  Guru  IPA  di  SMPN  1  KARANGAMPEL. Sejak  kuliah  di UNPAS  Bandung  tahun 1982 aktif di sanggar  Olah  Seni  Ligar Sari  Bandung  dan nimbrung  di  Grup  Apresiasi  Sastra  (GAS).  Karya-karyanya  berupa  puisi  dimuat di Komunitas Penulis  Sastra  Indonesia  (KOPSI)  dan  pernah  menjadi  juara  di  event  penulisan  puisi   nasional


62). Dale Dalminto 

.Dalle Dalminto, Seorang penikmat dan pengagum puisi yang lahir pada 5 Februari di Bantul. Sekarang menetap di dusun Bongsren Rt 02, Gilangharjo, Pandak, Bantul, Yogyakarta 55761. Aktivitas sehari-hari bekerja sebagai PHL di Stadion Sultan Agung Bantul.

Adapun Catatan Langit menjadi buku kumpulan puisi solo pertama, sedangkan Kolaborasi Hati adalah antologi puisi bareng sang istri– Kartika. Dan sehimpun puisi Semesta Berkata merupakan buku solo yang kedua. Ada beberapa karyanya yang termuat di antologi bersama di antaranya: Antologi Sajak-sajak tentang Pindul 2017(FPNB, Kab. Gunungkidul); Antologi Puisi ‘Kepada Toean Dekker’, Festival Seni Multatuli 2018 (Disbud Kab. Lebak Banten); Antologi Puisi Banjarbaru’s Rainy Day Literary Festival 2019; (Disbud Bantul); Antologi Puisi, Cerpen, dan Esai: Alumni MUNSI 2020


63). Yuditeha

Yuditeha, penulis puisi, cerpen dan novel yang hobi melukis wajah-wajah dan bernyanyi puisi. Aktif di komunitas sastra alit Surakarta. Hujan Menembus Kaca (2011) adalah buku puisinya. Komodo Inside (Grasindo, 2014) adalah novel pertamanya. Tinggal di Jaten RT. 01 RW. 14 Karanganyar-Surakarta. Blog : yuditeha.wordpress.com


64). Sudarmono 

Sudarmono lahir di Bantul Yogyakarta 1963 pendidikan S1 Fakultas Hukum Universitas Atmajaya Yogyakarta, penulis dan penyuka Sastra dan juga Kebudayaan sekarang mengelola Taman Bacaan Masyarakat/TBM Ruang Jiwa di Muntilan Magelang , tulisan puisi nya banyak diterbitkan oleh Komunitas Sastra di Indonesia pada umumnya antara lain Gambang Semarang, Kartini dalam Puisi, Kaffein Ruang dan Kreativitas, Jakarta dan Betawi 3 Titimangsa Lahirnya Peradaban Bangsa, Plengkung Yogyakarta dalam Sajak, Angkatan Milenial, Wasiat Botinglangi dan lain sebagainya Alamat Gataklamat No 63 RT 04 RW 01 Desa Pucungrejo Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang Jawa Tengah


66). Sukardi Wahyudi 

Sukardi Wahyudi, lahir di Samarinda pada tanggal 17 Januari 1960, Sukardi Wahyudi mengaku mengeluti dan memperdalam dunia sastra secara autodidak, hal itu dilakukan sejak tahun 1977 dan baru tahun 1981 berani mempublikasikan karyanya di media masa baik Daerah maupun nasional dan Buletin sastra yang tersebar di Nusantara. Sukardi Wahyudi telah menghimpun karyanya secara tunggal maupun bersama yang diterbitkan dalam sejumlah buku antologi puisi dan cerpen antara lain : Diam (Antologi Puisi 1983, IPS Kab Kutai) Tongkat (Antologi Puisi1984, IPS Kab Kutai), Boom (Antologi Puisi 1984, IPS Tenggarong), Hudoq 2000 (Antologi Puisi 1985, IPS Kab Kutai), Menepis Ombak Menyusuri Sungai Mahakam (Antologi Puisi 1999, DKD Kab Kutai), Seteguk Mahakam (Antologi Puisi 2006, Penerbit Matahari Jogya), Ada Gelisah Di Pertemuan Waktu (Antologi Cerpen 2011, Penerbit Araska Jogya) Lelaki Itu (Antologi puisi cetekan I – 2010, cetakan II – 2018 Penerbit Araska Jogya) dan Jejak Rindu (Antologi puisi 2019, Penerbit Araska Jogyakarta) .Karyanya juga termuat dalam beberapa buah buku antara lain Secuil Bulan Di Atas Mahakam Antologi puisi bersama penyair Kaltim (1999, DKD. Prov. Kaltim), Maaf dan Penyesalan (Antologi Puisi 2005), Ikhtisar Sastra Indonesia Di Kalimantan Timur (Apresiasi, 2009), Ensiklopedia Sastra Kalimantan Timur (Apresiasi, 2009), Biografi Pengarang Kalimantan Timur (Biografi, 2009), Perjalanan Puisi Kalimantan Timur Dari Orde Lama Hingga Kontemporer (Apresiasi, 2010), Kalimantan Timur Dalam Sastra Indonesia (Apresiasi, 2011), Kalimantan dalam Prosa Indonesia (Apresiasi, 2011), Kalimantan dalam Puisi Indonesia (Apresiasi, 2011), Kalimatan Timur Dalam Cerpen Indonesia (Antologi Cerpen, 2011), Budi Pekerti Dalam Cerita Pendek Di Kalimantan Timur (Apresiasi, 2013), Tercatat dalam Apa Dan Siapa : Penyair Indonesia (Biografi Tahun 2017), When The Days Were Raining (Antologi Puisi Tahun 2019), Negeri Serumpun (Antologi Puisi Tahun 2020) Sempena Pertemuan Dunia Melayu 2020 GEPENA & MBMKB, Tadarus Puisi IV (Antologi Puisi Tahun 2020), Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia, Sampah (Antologi Puisi Tahun 2020), Puisi Penyair Indonesia, Suara Hati Guru Di Masa Pandami Cocid-19 (Antologi Puisi Tahun 2020) Seratus Guru Terbaik Indonesia, Dermaga Seni Buleleng Bali, Obor Peradaban Barus (Antologi Puisi BBSU tahun 2020), Gembok (Antologi Puisi Tahun 2021) Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia.


67). Sukma Putra Permana 

Sukma Putra Permana, lahir di Jakarta, 1971. Giat berproses kreatif sebagai editor, penyair, dan penulis nonfiksi di Komunitas Belajar Menulis (KBM) Yogyakarta. Beberapa buku antologi terbaru yang memuat puisinya antara lain: Negeri Bahari (2018), Pesisiran (2019), Segara Sakti Rantau Bertuah (2019), Perjalanan Merdeka (2020), CORONA (2020), Gambang Semarang (2020), Rantau (2020), Alumni Munsi Menulis (2020), Kembara Padang Lamun (2020), Angin, Ombak, dan Gemuruh Rindu (2020), dan Kristal-Kristal DIHA (2020). Buku puisi tunggalnya: Sebuah Pertanyaan Tentang Jiwa Yang Terluka (2015) dan Dia Yang Terjatuh Di Rimba Dunia Ketika Satu Sayapnya Patah (2021). Sekarang tinggal di Bantul, D.I.Yogyakarta


68). Wirja Taufan, (Medan)

Wirja Taufan, lahir di Medan, 15 September 1961 dengan nama asli Suryadi Firdaus. Puisinya dimuat di beberapa surat kabar lokal dan nasional : Analisa, Medan Bisnis, Sumut Pos dan Indopos Jakarta. Juga dimuat di Majalah Sastra Horison. Beberapa puisinya diikutkan dalam antologi bersama antara lain : Koma (Antologi Puisi Penyair Muda Medan), Muara I, Muara II, Titian Laut II, Titian Laut III (antologi Puisi dan Cerpen Penulis-Penulis Malaysia Utara dan Sumatera Utara dalam Pertemuan Sastra Dialog Utara di Medan dan Malaysia), Ilham (Antologi Puisi Islami Sumatera Utara, 1991) dan Medan Puisi (Antologi Puisi Pesta Penyair Indonesia, The 1st Medan International Poetry Gathering, 2007). Tahun 1983 menerima Hadiah Kreativitas Sastra Bidang Puisi dari Dewan Kesenian Medan (DKM). Tahun 1985 membacakan puisinya yang terhimpun dalam kumpulan puisi Episode Mimpi di Taman Budaya Medan.Saat ini bekerja di Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Padang, sebagai Kepala Bidang Teknologi dan Media Baru.


69). Buanergis Muryono

 Buanergis Muryono, lahir di Gunung Muria Jepara 11101966. Hidup sebagai seniman. Terus berkarya sepanjang zaman. Menulis adalah jalan hidupnya hingga melahirkan aneka tulisan untuk koran, majalah, radio, tv, film, animasi. Mendirikan Sanggar Mariska bersama Cindy Shirley . Mendirikan TITIAN MOKSA ASHRAM CHARACTER BUILDING EDUCATION BALI bersama Jro Kandel , Gede Budiasa  Guru Besar Javanologi , Konsultan Art and Culture. Universe Healing at Kutabanding Beach Bali. Tinggal di Jakarta - Bogor Bali


70). Supriadi 

Supriadi , Lahir di Surabaya 24 Nopember 1966, nama pena Supriyadi Bro. Bertempat tinggal di Desa Brangkal, Kec. Sooko, Kab. Mojokerto. Membaca dan menulis adalah kesenangan sejak kecil. Karya tulis puisi, cerpen, naskah drama, artikel, pernah dimuat di media masa dan dibukukan (karya tunggal 3 buku antologi puisi dan 7 buku antologi puisi karya bersama). Profesi guru di SMPN 1 Sooko, Dosen di STIE AL-ANWAR Mojokerto.


Kamis, 22 Desember 2022

Mengenal Sastrawan Sastratama 51-60

 51). A Machyoedin Hamamsoeri

.A. Machyoedin Hamamsoeri, Lahir 17 Juli di Jakarta, mulai menulis sejak tahun 1970-an, antara tahun 1970-1980-an. Sajak-sajaknya sering dimuat di beberapa mass media. Pernah memenangi Lomba Cipta Puisi di Radio Trisakti tahun 1977 dan 1982. Buku puisi tunggalnya, Waktu Mendering di Pembaringan, Sajak Tentang Bawang (Kaifa 2017), Sajak-Sajak Angin ( Kosa Kata Kita, 2018) dan Dari (FAM – 2019).Kini tengah mempersiapkan buku puisi tunggalnya yang ke 5 dan 6. Namanya masuk dalam buku, Apa Dan Siapa Penyair Indonesia ( YHPI, 2017).


52). Riami

Riami, Mengajar di SMPN 2 Pakisaji. Tinggal di Malang. Bergiat di Kepul (Kelas Puisi Alit), di COMPETER, Asqa Imagination Shool (AIS). Menulis beberapa buku antara lain "Sajak Biru." Menulis di Kompasiana.


53). Choirul Kho Mujib

Khoirul Mujib, lahir 01 September dan tinggal di Mojokerto. Buku kumpulan puisinya: Lalu Lintas Kata Menyapa (2019), Merawat Dinding Hati (2020) dan juga ikut serta dalam beberapa antologi puisi bersama.


54). Moh. Jumadi

.Moh Jumadi, S.Pd, biasa dipanggil Mas Jumadi. Saat ini mengajar di SDN 2 Kuripan. Dia tinggal di Jetis Utara RT 10 RW 16 Purwodadi Grobogan Jawa Tengah. Prestasi yang pernah diraih adalah juara 1 lomba menulis puisi tingkat nasional yang diadakan oleh Komunitas Penyair Seluruh Indonesia (KOPSI) tahun 2019. Juara 1 lomba menulis puisi tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh penerbit Cahaya Pelangi Media (CPM) tahun 2020. Juara 2 penulis buku terbanyak se kabupaten Grobogan tahun 2020.

Dia menulis puluhan karya yang dibukukan. baik secara nubar maupun mandiri. Buku pertama yang dibuat berjudul Jejak Pelangi di Hatimu penerbit Media Guru Th 2019. Buku terakhirnya berjudul Perempuan-Perempuan di Bawah Tangan penerbit Prabu 21 Th 2021. Dia sangat aktif di facebook dan instagram dengan menggunakan nama Mas Jumadi.


55). Indra Ninglistiani

Indra Ninglistiani , penyair kelahiran tegal, menulis puisi di berbagai antologi bersama, melukis, dan membaca puisi, Kata Warna adalah antologi yang diterjemahkan dari beberapa lukisannya . Tinggal di Kedung Banteng Tegal.


56). Dewi Salistiawati W

Dewi Salistiawati W lahir di Bekasi, 27 Oktober 1975. Karya puisinya mengisi berbagai antologi bersama. Karyanya adalah Imaji Buru . Penyair ini tinggal di Depok .


57). Zoya Herawati

Zoya Herawati,Lahir di Gresik 21 Agustus 1956. Mengawali kepe-nulisannya sejak di bangku SLTA. Tahun 1972 memenangkan lomba mengarang tingkat SLTA yang diselenggarakan oleh KOMDAK X JATIM. Selepas itu dari tahun ke tahun mengasah ketrampilan menulisnya, terutama cerita pendek, dengan mempublikasikannya di sejumlah media massa; Mingguan Bhirawa, Memorandum, Surabaya Post, Jawa Pos, Liberty, Zaman, Tribune, Pelopor Yogya, Kedaulatan Rakyat Yogya, Mutiara. Tahun 1982, memenangkan lomba cerita pendek yang diselenggarakan Dewan Kesenian Surabaya dan majalah Liberty selaku juara pertama. Tahun 1998, novelnya Prosesi terpilih sebagai salah satu pemenang sayembara penulisan novel Dewan Kesenian Jakarta. Prosesi diterbitkan sebagai buku oleh Balai Pustaka dan buku tersebut tahun 2000 dinyatakan sebagai buku terbaik versi IKAPI. Sejumlah cerpennya dikumpulkan dan diterbitkan penerbit Grasindo tahun 2005 di bawah judul Warisan. Derak-Derak adalah novelnya yang lain yang diterbitkan penerbit Ombak tahun 2005. Novelnya Jamaloke diterbitkan Pagan Press 2018 dan masuk 10 besar Kushala Sastra Khatulistiwa 2019. Rumah di Jantung Kota adalah novel terbarunya yang diterbitkan Pagan Press 2020. Penerima Anugerah Seni dari Gubernur Jawa Timur tahun 2019 ini tinggal dan menetap di Surabaya


58). Arif Khilwa

Arif Khilwa,  Lahir di Pati, 20 Agustus 1981. Menulis Lakon teater dan puisi di sela-sela kesibukannya mengajar Mapel Sosiologi di MA. Salafiyah Kajen Pati. Karya-karya termuat dibeberapa antologi: The Painting of Memories (Gandrung Sastra:2014), Surau Kampung Gelatik ( sibuku Media: 2015), Puisi Menolak Korupsi  ( Forum sastra Surakarta:2015), Tifa Nusantara II (Pusaka senja: 2015), Bunga Putra Bangsa ( Nittramaya: 2016), Sakkarepmu (sibuku Media:2016), Memo Anti Terorisme ( Forum sastra Surakarta: 2016), Ayo Goyang (Yabawande: 2016) dan dimuat media cetak. Salah Satu Pendiri dan pegiat Gandrung Sastra, juga aktif di Teater Minatani, Gosek tontonan Pati. Salah satu puisinya mengisi Lumbung Puisi IV.


59). K Kasdi WA 

K.Kasdi W.A nama Lainnya Kasdi Kelanis: Aku berkenalan dengan puisi lewat lomba baca puisi lalu tulis puisi. Pertama membaca puisi di depan juri serta umum tahun 1977, lomba

baca puisi tingkat SMA/SMK tingkat DKI Jakarta. Aku hanya juara 3 dan aku makin senang dengan puisi. Dan lomba baca puisi, terakhir tahun 1984, salah satu jurinya Arswendo Atmowiloto (almarhum)

dan menyabet juara 1 sejabotabek. Mengikuti

lomba tulis puisi dalam rangka Hari Pahlawan,

hanya Harapan 1, jurinya Sutardji Calzum Bachri dan Sapardi Djoko Damono (almarhum). Aktif mengikuti kegiatan Bengkel Belia Radio ARH, di sini ada Bustami Ayus. Di bengkel ini latihan teater, diskusi, juga ada kursus wartawan. Lalu belajar menulis puisi, esai, pembasan terhadap antologi puisi, novel, naskah drama. Puisi disiarkan di radio ARH (di kompleks Taman Ismail Marzuki -TIM), Kaki Langit yang

diasuh Arthur John Horoni. Dan tulisan pertama yang dimuat di Koran TERBIT dan hari yang sama, Sabtu, 15 Januari 1980. Semangat menulismu terpacu. Lalu setia mengirimkan tulisanku ke TERBIT dan tahun 1980 ini juga aku diterima kuliah di IKIP Jakarta, jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, lulusan SMEA Negeri 6 dengan guru bahasa Dra Nurana, pembimbingku lomba baca puisi yang pertama.

Dari 1980 sampai dengan 1986 aku setia menulis di Lingkar Budaya harian TERBIT, sesekali di Berita Buana dan Suara Karya.


60). Sukismiati

Sukismiati , lahir di Jombang 12 Agustus 1978,  Menulis buku  antara lain Berpuisi Tanpa Batas, Petinggraf Bunga Rampai, Meniti waktu Bersama Kisah Pelangi, Seranai Puisi Edelweis dan menulis di beberapa antologi bersama nasional, penyair ini tinggal di Jombang. 


Selasa, 06 Desember 2022

Mengenal Sastrawan Sastratama 41-50

 41). Warsono Abi Azzam 

Warsono Abi Azzam adalah nama pena dari Warsono, M.Pd, guru Matematika di SMP Negeri 5 Cilacap. Lahir di Banjarnegara, 6 Desember 1969, kini berdomisili di Cilacap. Meski mengajar bidang studi eksak, hobinya literasi dan sastra. Telah menerbitkan empat buku puisi tunggal, yaitu “Paradoks” (2017), “Gerimis Senja, Sekumpulan Sonian” (2019), “Sehimpun Haiku Romansa Jiwa” (2019), dan “Gita Malam” (2019). Puisinya juga termuat pada berbagai antologi bersama, diantaranya: “Musafir Ilmu”. “Haiku Pohon Rasa”, “Sesapa Mesra Selinting Cinta”, “Progo 6”, “Sang Acarya”, “Para Penuai Makna”, “Tadarus Puisi”, “Puisi T”, “Khatulistiwa”, “Plengkung”, Mata Air Air Mata”, dan lain-lain. Pernah mengikuti Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) XI di Kudus, Juni 2019.


42). Dyah Nkusuma 

Dyah Nkusuma, terlahir pada 17 Mei 1975, dengan nama Dyah Nur Kusumawati. Ibu rumahtangga, istri purnawira perwira polisi, mengelola Rumah Jahit Kin dan Sudut Baca Kin. Domisili Sampit Kalimantan Tengah. Hobby menulis dan berpuisi sejak sekolah. Menulis di laman gawai sejak Oktober 2019. Ada beberapa antologi bersama kawan kawan. Antara lain ;  Haiku Save The World Against Corona Virus; 2020, Puisi Kreasi 23442; 2019, Antologi Internasional Love Of Spring 2020, Puisi dua larik Kata Kita 2020, Antologi Haiku 9 Haijin Semerbak Bunga 2020, Haiku Heart, 2020 New Haiku "Diary United Against Covid 19, 2020.Antologi Internasional Love In Summer 2020, Senryu Gayung bersambut: Sejarah Kelam Tragedi September, 2020, Apa Kabar, Kopi?, 2020

Haiku Hari Ibu: Mulia Ibu, 2020, Celoteh Anak Negeri, 2020 Romantika Cinta dalam Aksara,2020 GEMBOK, 2021, Sajak Cinta untuk Air Mata Surga, 2021,1001 Gogyoshi Nusantara, 2021,STRAFARA, When Heart Sing, 2021 Antologi Internasional SOUL OF LOVE 2021, Bias Warna Hati, 2021, 1000 Puisi, HIJRAH, 2021, AYAHKU JAGOANKU, 2021,PUZZLE CINTA, 2021,Yang Patah dan Berganti, 2021,1000 MISDA, 2021,Rinai Aksara Rindu, 2021. Tarian Pena Sahabat Serumpun, 2021,Para Penuai Makna DSJ 2020-2021,Aku Ingin Mencintaimu dengan Sederhana, 2021,ASU, 2021, Tadarus Puisi V, 2021,Perempuan Berwajah Puisi, 2021, Anakku Permataku, 2021; Antologi Haiku NHI volume 6, 2021, 100 karya special, persembahan SNW, 2021, Sehimpun Puisi Religi Islami IQRA'', 2021, Obituari Mengenang Yoevita Doekotjo, 2021. Dan Antologi Tunggal Haiku Sesungai Haiku BUNGA MENTAYA, Dyah Nkusuma, 2020, Antologi Puisi tunggal, BERKATA RANTING KERING, 2021.


43). Buya AL - Banjari

Buya AL - Banjari  nama lengkapnya Ahmad Sugian Noor, AA, Al - Banjari.Lahir di Barabai, 7 Desember 1958. Alumni FKIP ULM Banjarmasin Thn 1988, Hobimenulis puisi juga aktivis Teater Tradisi Mamanda Banjarmasin. Sering juara lombabaca puisi se KalSel tahun 1980 an.Bbrp puisi pernah dimuat di SKH.Dinamika Berita dan B.Post tahun 1987 - 1990 dan dibbrp Antologi Puisi bersama Penyair di antaranya : BANJARMASINKU DALAMPUISI '87 (Thn 1987); "BOSNIA DAN FLORES (Banjarmasin, 1993); *MAUMANGMAKNA di HUMA AKSARA (ASKS XIV Thn 2017 Kandangan); SEMERBAK HUTANSEHARUM OMBAK (ASKS XVI Thn 2019 Tanah Bumbu); MERATUS, NyanyianRindu Anak Banua, (Thn 2020); KUMPARAN PUISI, Dapur Sastra Jakarta (Thn 2020);Setelah SAPARDI Pergi, Sehimpun Puisi Tribute to Sapardi Djoko Damono (PustakaDiomedia, Jakarta 2020); RIUH IMAJI di MASA PANDEMI Antologi Puisi ASKS XVIIKalsel, Tabalong 2020 (Tahura Media); RUANG STEREO MISTERI MANUSIA,Antologi Puisi Penyair Kalimantan Selatan, Disporabudpar Kota Banjarbaru (TahuraMedia, Oktober 2020); PENGEMBARA RINDU, 15 Penyair Nusantara (Juara 2, EventSayembara Tri Lomba Cipta Puisi (November 2020, Kosana Publisher, BanyumasIndonesia).Biodata kepenyairan Buya Al - Banjari dimuat dalam buku Sketsa SastrawanKalimantan Selatan (Balai Pustaka Banjarmasin, Banjarbaru, 2001) dan buku LeksikonPenyair Kalimantan Selatan 1930 - 2020 (Tahura Media, 2020).


44). Heru Mugiarso

Heru Mugiarso, lahir di Purwodadi Grobogan, 2 Juni 1961. Menulis puisi sejak masih duduk di bangku SMP. Karya-karya berupa puisi, esai dan cerpen serta artikel di muat di berbagai media lokal dan nasional. Sekitar enam puluhan judul buku memuat karya-karyanya.Penghargaan yang diperoleh adalah Komunitas Sastra Indonesia Award 2003 sebagai penyair terbaik tahun 2003 Namanya tercantum dalam buku Apa dan Siapa Penyair Indonesia (2017.)Sebagai nara sumber acara sastra pada program BIANGLALA SASTRA SEMARANG TV. Juga, Pembina Komunitas Lentera Sastra mahasiswa jurusan Bimbingan Konseling Unnes.


45). Gambuh R Basedo

Gambuh R. Basedo adalah penyair yang saat ini tinggal dan menetap di Rembang, Jawa Tengah. Antologi tunggalnya adalah “Suluk Cinta Kawah Candradimuka” terbit di tahun 2020 9 Samudra Printing). Karya karyanya telah diterbitkan dalam antologi bersama, antara lain yaitu : menjadi salah satu "Penyair Jingga” (2012)  “Kado Pernikahan”, (2010),  “Dandani Luka Luka Tanah Air” (Antologi puisi Numera  Malaysia - 2020), “C Antagonis” (Fakultas Penulis Kreatif dan Filem – Malaysia :2020),  “Tribute Sapardi” (2020), “Antologi Para Pendaki” (2020), Broken Heart (2020), Pelangi Cinta (2020), Antologi Mengenang Najmi Adhani (2020), Romantika Cinta Dalam Aksara (2020), Bias Warna Hati ( Sastra Nusa Widhita - 2021), Gembok – (Lumbung Puisi Indonesia2021),  Suara Dari Lembah Kata Kata (2021), Surat Untuk Ibu (2021), Anakku Buah Hatiku (2021), Jendela Cinta Literasi Anak Negeri (2021), Mengeja Susuhing Angin (2021), Srikandi (2021), dan lain lain, juga menulis di harian lokal BMRFox Kotamobagu, Semesta Seni (Tabloid bulanan Seni Satra –Jakarta)

Prestasi yang pernah dicapai dalam berkesenian adalah sebagai Duta tari Festifal Tari Surabaya, Jawa timur, tahun 2004,  Dalang suluk, Penggagas dan pencipta  “Wayang Lontar Ganyar” sejak tahun 2003  hingga sekarang. Penggagas “Ketoprak Cilik” (anak anak usia 10 – 13 tahun) sejak tahun  1990 hingga sekarang.   Kegiatan sehari hari sebagai Penggiat Seni dan Perawat Kebudayaan Jawa juga pelaku Teater Mistis dan Interculturalisme ala Gambuh.


46). Sartikah 

Sartikah penyair kelahiran ahir di Garut, karyanya antara lain : Jejak Sunyi sang perindu; Rembulan Merah; Swiss Van Java; Malam Bertasbih Dalam Cahaya 100 Bulan; Bersama Melawan Covid; Petaka Corona; Lorong Peradaban Sastra; Hijrah , dan Pesona Takdir. Penyair ini tinggal di Cibiuk Garut,


47).Amy Budi Arsih 

Ami Budi Arsih (Aan Aminah Budiarsih) lahir di Tasikmalaya, 16 Juni 1966. Sejak 2017 aktif menulis puisi. Karyanya telah dibukukan Bilur Yang Membiasa (2019); Rindu Yang Tak Pernah Sirna (2019); Jejak Perempuan Puisi (2019) dan puisinya terdapat dalam berbagai antologi bersama nasional. 


48). Aming Aminoedhin

Aming Aminoedhin, nama aslinya: Mohammad Amir Tohar, lahir di Ngawi, 22 Desember 1957

alumni fakultas sastra, Universitas Sebelas Maret Surakarta, jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia aktif kegiatan teater, dan pernah menyandang predikat “aktor terbaik” Festival Drama se-Jawa Timur tahun 1983

dari teater persada Ngawi, pimpinan MH. Iskan.


49). Merawati, SE 

Merawati, SE nama lainnya Merawati May, lahir di Mukomuko, 12 Mei 1978. Anak kelima dari sepuluh bersaudara ini menyelesaikan pendidikan jurusan Ekonomi manajemen tahun 2001. Dan memiliki tiga karya tunggal, antara lain: Perjalananku (2016) Nasihat ibu ( 2021) Kidung hati Amreta ( 2022)

Dan berbagai buku antologi bersama, di antaranya: kemarin sekarang dan nanti antologi 6

tahun sonian (2021), perempuan-perempuan tanpa topeng Oase pustaka ( 2021), masa kecil

bersama teras budaya ( 2021), Frasa di langit maya (2020) para penyintas makna dapur sastra

jakarta ( 2021), hidup berdamai dengan corona kosa kata kata ( 2021), jalan kenangan ibuku

kosa kata kata ( 2021), Merah putih pelita ( 2021). Bahasa ibu bahasa darahku ( TISI ) 2022.

Pernah masuk di majalah malaysia sebagai puisi terbaik lekat-lekat memikat ( 2020) dan

masuk Redaksi sastra-kulonprogo(2022), antologi untaian sastra cerita khasanah daerah

(2022) cerpen jelata dan kata-kata (2022) Pesan untuk Negeri ( 2022) Biografi mini ( 2022)

puisi penulis dunia di gital di ruang pekerja seni ( 2020-sekarang).


50). Marshelina

Marshelina, nama asli Mursinah Rahma Lina, Kelahiran Sampit, 23 Desember 1987.

Walau terlahir autis mampu bersekolah di sekolah umum. Alumni SMK Kesatuan 2 Samarinda.

Aktif mengikuti antologi puisi dan cerpen bersama sejak Juli 2020; 16 macam antologi bersama

1 macam antologi puisi solo berjudul "Autis & Puitis"

Ada pun prestasi yang telah diraih diantaranya:

Peringkat 1 selama SD dan duduk di bangku SD hanya 5 tahun. Dapat menyelesaikan 1 judul syair lagu dalam waktu 2 jam tema ditentukan guru cipta lagu saat ujian menulis syair lagu. Juara 1 penulis buku Air Kaca Cinta.

Dan lain-lain


Mengenal Sastrawan Sastratama 31-40

 31). Setyo Widodo 

Setyo Widodo, adalah penyair yang tinggal di Bogor. Ia adalah seorang dokter hewan yang menulis sejak bangku pelajar. Namanya tercatat di Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia dalam beberapa antologi bersama nasional.


32). Sri Sunarti 

Sri Sunarti,M.Pd.,Lahir di Indramayu, 24 Mei 1965, Alumni Pascasarjana UPI Bandung. Mengikuti antologi bersama : Antologi Puisi Resital dari Negeri Minyak ,  (Dewan Kesenian Indramayu DKI, 2001), Perempuan di Persimpangan ,(DKI,2003),Romantisme Negeri Minyak (DKI-Formasi,2013}, Cimanuk,Ketika Burung-burung Kini Telah Pergi, Antologi Puisi 100 Penyair Nusantara,(Lovz Rinz Publishing,Cirebon,2016), Tadarus Puisi, Penyair Indonesia Modern, Antologi Bersama,  (CV Media Pustaka,Yogyakarta,2017) ,Negeriku Terjajah (CV Media Pustaka,Yogyakarta,2017), Menebar Karakter Sampai Papua. Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter (CV Mediaguru, Surabaya,2017). 

Cerita pendeknya terdapat di  Maaf Buku Ini Aku Simpan , Kumpulan Cerpen Guru Penulis Sagusabu (Ciayumajakuning,Yayasan Pelita Parahiyangan Goebok Senja  Poestaka, Bandung,2018). Antologi Cerpen Matahari Retak di Atas Cimanuk (DKI,2010), 

Menulis Karya ilmiah di Kumpulan Karya Ilmiah Riksa Bahasa II, Penyandingan  Bangsa melalui Pengajaran  Bahasa bagi Penutur Asing (Rizqi Press, Bandung,2010),


33). Soetan Radjo Pamoentjak

Soetan Radjo Pamoentjak adalah nama pena dari Irman Adnan. Pria 51 tahun kelahiran Batusangkar itu belajar menulis secara autodidak sejak dari pendidikan sekolah dasar.

Ia juga termasuk dalam 16 penulis, dari 800 penulis Indonesia, yang lolos seleksi untuk mengikuti festival bertaraf internasional UWRF 13 pada 2016 di Ubud, Bali, melalui novelnya berjudul Harimau Betina.

Seotan Radjo Pamoentjak juga merupakan salah satu pencetus dan pendiri komunitas sastra dan seni Sarunai Bukittinggi-Agam.

Beberapa karyanya yang telah terbit, antara lain: Kumpulan Puisi Sakiu (Teras Budaya, 2020), novel (Pdf) Surau Lapau dan Rantau (PT Balai Pustaka, 2018), novel Harimau Betina (Teras Budaya, 2015), Kumpulan Puisi “Tuhan Dmakan Belatung” (Teras Budaya, 2014), Kumpulan Kaba “Puyu Basisiak Ameh” (Ilmi Publisher, 2014), dan Kumpulan Puisi “Keris Tua Merajah Malam” (Awang Awang Publishing, 2012).


34). Anisah 

Anisah, penyair ini lahir 19 Agustus. Pendidikan, SDN Ngrajek, Magelang, MTsN Borobudur, MAN 2 Yogyakarta, IKIP Yogyakarta, UII Yogyakarta. Menulis laporan dan berita di Majalah Rindang(2009 - 2010) menulis puisi di buku antologi Di Titik Nol(2009).


35). Kurnia Kaha

Kurnia Kaha, lahir di Batang, 30 April 1983. Penulis buku puisi “Debur-debur Rindu”  diterbitkan oleh meja tamu tahun 2019. Selain menulis puisi, Kurnia juga menulis artikel, cerpen, penelitian dan lainnya. Tulisannya telah dimuat di buku tunggal dan buku antologi bersama, surat kabar, majalah, dan jurnal penelitian. Selain menulis kegiatannya adalah mengajar di SMP N 5 Pekalongan, aktif di MGMP Bahasa Indonesia Kota Pekalongan dan penggerak Komunitas Guru Belajar.


36). Tusilah 

Tusilah , nama lainnya Putri Bungsu, guru yang gemar membaca, menulis, dan avontur. Namanya masuk dalam buku Apa dan Siapa Penyair Indonesia dengan nama aktanya Tusilah. Menerbitkan buku puisi tunggal Ketika Aksara Bicara (2017) dan Detik Akhir (2019). Bergabung dengan banyak komunitas dan telah menerbitkan lebih dari 50 buku antologi bersama berupa puisi, geguritan, cerpen, cerkak, esai, maupun resensi. Mengikuti Konpen Malaysia dan menghasilkan antologi puisi Wangian Kembang. Mengikuti Wisata Puisi Brunei menghasilkan buku antologi Gadis Kampung Air, A Skyful of Rain (Banjarbaru) dan puluhan buku lainnya. Suka menulis untuk media pendidikan seperti Inspirasi, Inspirator, Luhur, Titis, Saraswati, Radar Pos.


37). Muhammad Lefand 

Muhammad Lefand, penulis yang lahir di Sumenep Madura dengan nama Muhammad, sekarang tinggal di Ledokombo Jember. Adalah seorang perantauan yang senang menulis puisi. Lulusan MA An-Nawari Seratengah Bluto Sumenep dan Universitas Islam Jember. Naskah puisinya pernah menjadi juara 3 pada Sayembara Penulisan Naskah Buku Pengayaan PUSKURBUK Kemendikbud. Biografinya dimuat di buku “Enseklopedi Penulis Indonesia” (FAM Publishing: 2014). Sering mengikuti pertemuan sastra baik tingkat nasional maupun Internasional di antaranya: Temu Penyair Asia Tenggara di Cilegon dan Singapura. Antologi puisi tunggalnya yang terbaru berjudul “Jangan Panggil Aku Penyair” (2015) “Khotbah Renungan tak Utuh Jarak dan Jagung”(2016).


38). Rissa Churria 

Rissa Churria, biasa dipanggil Ummi Rissa adalah penyair yang saat ini tinggal dan menetap di Bekasi, Jawa Barat. Karyanya diterbitkan dalam buku kumpulan puisi tunggal, yaitu : “Harum Haramain” (2016), “Perempuan Wetan” (2017), “Blakasuta Liku Luka Perang Saudara”(2019),  “Matahari Senja di Bumi Osing” (2020). Puisi Rissa juga dimuat di berbagai media cetak, antara lain : Jawa Pos, Radar Banyuwangi, Radar Bekasi, BMR Fox. Kotamobagu,Pemuisi Malaysia, dll. Mengikuti antologi Bersama : Jazirah 1, 2, 3,4, dan 5 Festival Sastra Internasional Gunung Bintan (2018-2020), Festival Lembah Ijen (2017), Negeri Poci (2018 -2020), Alumni Munsi (2020), Banjar Baru Festival ; Rainy day (2020), ), Bias Warna Hati ( Sastra Nusa Widhita - 2021), Gembok – (Lumbung Puisi Indonesia 2021),  Suara Dari Lembah Kata Kata (2021), Di Haribaan Puisi- 10 Penyair Berkiprah (2021), Antologi Hari Puisi Dunia (2021), Parsel (2021), Surat Untuk Ibu (2021), Anakku Buah Hatiku (2021).dll. Aktif di Komunitas Jagat Sastra Miledia (JSM), Istana Puisi, dan aktif mengikuti berbagai Festival sastra  Women of  Words Poetry Slam Ubud Writers and Readers Festival (2017 dan 2019),  Pertemuan Penyair Nusantara di Singapura (2017), Pertemuan Penyair dan Akademisi di Universitas Sultan Azlan Syah Negeri Perak (2017),  Penyair Nusantara di Malaysia (2018), Pertemuan Penyair Ziarah Karyawan Nusantara di Jandabaik-Malaysia (2019)


39). Surasono Rashar

Surasono Rashar. Lahir di Lahat, 06 Oktober 1960. Sejak 1981 hijrah ke Lumajang. Pendidikan SLTA di Tegal dan studi kewartawanan di Yogyakarta. Tahun 1982 ia mendirikan Sanggar Sastra DIAN Lumajang. Aktif menulis mulai 1979 berupa puisi, cerpen, reportase, novel, feature, artikel dan buku. Kini menggarap novel SULUK SUTERA KEMILAU dan SATRIA PININGIT MENCARI ALLAH. Puisinya dipublikasikan di koran, majalah media regional, nasional, dan internasional, antara lain: Bahana Brunei, Berita Buana, Horison, Jogja Post, Bali Post, Akcaya, Pikiran Rakyat, Surabaya Post, Eksponen, Yudha Minggu, Mutiara, Suara Indonesia, Swadesi, Simponi. Puisi-puisi Surasono Rashar pernah diulas dan dikupas oleh Korrie Layun Rampan di koran Swadesi 11 Juli 1995, oleh Djoko Suud Sukahar di harian Memorandum Sabtu, 23 Februari 1991, oleh Putu Tirta Wirya di Buletin Sastra Dian no 6 tahun 1998, oleh Wawan Hamzah Arfan di Harian Pikiran Rakyat Minggu III Maret 1989. Dikomentari pula oleh Kusprihyanto Namma di Kompas Minggu 18 September 199 dan di harian Surabaya Post 4 September 1994. Di samping itu surat lepas dari Umbu Landu Paranggi 12 Februari 1993 dan dari Diah Handaning 12 April 1992. Tahun 1989 tanggal 28 Mei di koran Yudha Minggu puisinya diapresiasi oleh Harianto Gede Panembahan. Tahun 2000 meraih juara I pada lomba karya ilmiah populer bidang pertanian yang diadakan Departemen Pertanian dan Tabloid Sinar Tani. Karya sastranya memenangi lomba penulisan sastra yang diadakan Dewan Kesenian Mojokerto 1998, Tabloid Nyata 2008, dan sebagainya.


40). Nur Khofifah 

Nur Khofifah dengan nama pena Viefa kelahiran Banyuwangi. Seorang guru pada kantor Kementerian Agama kabupaten Banyuwangi. Kecintaannya pada puisi menganak jiwa membawanya aktif mengikuti lomba-lomba baca puisi dan menjadi pelatih yang produktif melahirkan sang juara. Perjalanan karyananya diantaranya, pementasan teater anak sekolah tentang perjalanan gandrung berjudul Sun Tuladha Tekade Nalika Gandrung Mbayar Semaya, Bunga Alquran di Atas Milenial Zaman, dan pementasan sendratari berjudul Satu Nafas Satu Jiwa, Kementerian Agama Tonggak Pemersatu Bangsa yang dipentaskan pada hari Amal Bhakti Kementerian Agama Republik Indonesia ke 74, Kantor Kementerian Agama kabupaten Banyuwangi. Viefa juga penulis artikel, puisi, dan cerpen. Karya-karyanya diantaranya dimuat pada harian Radar Banyuwangi, majalah Dinamika PGRI Ponorogo, tabloid Pendidikan Malang, juga media online. Penulis buku Kumpulan puisi Asmara Mantra dan kumpulan cerpen Sang Penari. Karyanya terdapat pada Kumpulan cerpen Guru Nusantara berjudul Pelik Pantang Klik penerbit Kaaffah Learning Center 2020, antologi puisi Goresan Tinta Emas (kumpulan puisi BSI -LB 2020) pen. Adab, Poutpourri Memeluk Rindu di Masa Pandemi 2020 pen. Anom pustaka, kumpulan pentigraf 145 Penyair Nusantara ( Dari Pledoi Hingga Ajal Menjemput pen. Media Guru Indonesia 2020, antologi puisi Gembok Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia IX 2021 penyair Indonesia pen. Penebar Media Pustaka.


Mengenal Sastrawan Sastratama 21-30

 21). Wardjito Soeharso

.Wardjito Soeharso lahir di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, namun mengenyam pendidikannya di Kota Salatiga. Sejak usia muda, Wardjito sudah mengakrabi dunia seni melalui bacaan komik, cerita silat, dan cerita anak-anak. Dia mulai menulis puisi dan prosa ketika masih duduk di bangku SMP dengan mengirimkan karyanya, baik di majalah remaja maupun di majalah dinding sekolahnya. Lantas dia memperdalam minat sastranya dengan melanjutkan kuliah di jurusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra Universitas DiponegoroSemarang. Selama kuliah, dia aktif dalam kegiatan kelompok teater kampus. Dalam wadah inilah minat dan bakat menulisnya semakin terasah. Banyak puisi dan naskah drama telah ditulisnya. Begitu menyelesaikan kuliahnya, dia bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Kantor Wilayah Departemen Penerangan Provinsi Jawa Tengah. Kesibukannya sebagai PNS pun tak menyurutkan minatnya untuk tetap menjalani proses kreatif sebagai penyair. Bahkan, dari instansinya, dia memperoleh beasiswa melanjutkan pascasarjana di Universitas Boston, Massachusetts, Amerika Serikat dengan mengambil konsentrasi pada bidang International Coummunication. Kini dia menjabat sebagai widyaiswara Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah sembari terus berkarya dan menggerakkan generasi muda untuk mencintai sastra. Karya: Mendung di Atas Kota Semarang (1983), Penerbitan Pers di Indonesia: Dari Undang Undang Sampai Kode Etik (Aneka Ilmu Semarang, 1993), Antologi Puisi Penulismuda (Media ESolusindo Semarang, 2007), Yuk, Nulis Puisi (Percetakan Negara RI Surabaya, 2008), Yuk, Nulis Artikel (Media E-Solusindo Semarang, 2009),  Phantasy Poetica-Imazonation (pmpublisher Semarang, 2010), Ide, Kritik, Kontemplasi (pm-publisher Semarang, 2010),  Puisi Menolak Korupsi 1 (Forum Sastra Surakarta, 2014), Puisi Menolak Korupsi 2 (Forum Sastra Surakarta, 2014) bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Kantor Wilayah Departemen Penerangan Provinsi Jawa Tengah. Kesibukannya sebagai PNS pun tak menyurutkan minatnya untuk tetap menjalani proses kreatif sebagai penyair. Bahkan, dari instansinya, dia memperoleh beasiswa melanjutkan pascasar jana di Universitas Boston , Massachusetts , Amerika Serikat dengan mengambil konsentrasi pada bidang International Coummunication. Kini dia menjabat sebagai widyaiswara Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah sembari terus berkarya dan menggerakkan generasi muda untuk mencintai sastra. Karya:Mendung di Atas Kota Semarang (1983). Penerbitan Pers di Indonesia: Dari Undang Undang Sampai Kode Etik (Aneka Ilmu Semarang, 1993)


Antologi Puisi Penulismu da (Media E Solusindo Semarang, 2007), Yuk, Nulis Puisi (Percetakan Negara RI Surabaya, 2008), Yuk, Nulis Artikel (Media E Solusindo Semarang, 2009), Phantasy Poetica Imazonation (pm publisher Semarang, 2010), Ide, Kritik, Kontemplasi (pm publisher Semarang, 2 010), Puisi Menolak Korupsi 1 (Forum Sastra Surakarta, 2014)Puisi M enolak Korupsi 2 (Forum Sastra Surakarta, 2014)Memo Untuk Presiden (Forum Sastra Surakarta, 2014) Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia (HMGM Indramayu, 2014) Pengantin Langit (BNPT dan Komunitas sastra Indonesia Jakarta, 2014) Puisi: Medium Komunikasi dalam Pembelajaran (AzzaGrafika, 2014) Kumpulan Puisi: Sakkarepmu! (HMGM Indramayu, 2015)


22). Toto St Radik 

Toto St  Radik lahir di desa Singarajan, Pontang, Serang, Banten, 30 Juni 1965.

Karya-karyanya dipublikasikan di berbagai media massa dan telah terbit dalam sejumlah buku, baik karya tunggal, antologi bersama, maupun sebagai editor.

Buku puisi tunggal yang sudah terbit di antaranya adalah: Mencari dan Kehilangan (1996),; Indonesia Setengah Tiang (1999),; Jus Tomat Rasa Pedas (2003),; Pangeran Lelaki yang Tak menginginkan Sorga (2005),; Kepada Para Pangeran (2013), dan

Lidah Politikus (2017). Bergiat di SanggarSastraSerang (s3) dan Majelis Puisi Rumah Dunia.

Saat ini menetap di Penancangan, Kota Serang, Banten

Toto S Radik tahun 1996 sudah menerbitkan antologi puisi tunggal berjudul Mencari dan kehilangan yang diterbitkan oleh Lingkar Sastra dan Teater Serang Banten.


23). I Made Suantha

I Made Suantha, lahir di Sanur, Denpasar, Bali, 24 Juni 1967. Mulai menulis sejak tahun 1984.

puisi-puisinya dimuat di BaliPost. Nusa Tenggara, Karya Bhakti, Suara Karya, Mutiara, Banjarmasin Post, Pelita, Berita Buana dll. Kumpulan puisi tunggal :

PENIUP ANGIN, Pojok Sanur Interprize, 1989

TOGOG YEH, kumpulan puisi Bali, Sanggar Buratwangi, 2002 PASTORAL KUPUKUPU, buku Arti, diterbitkan atas bantuan Widya Pataka, Prov Bali, Agustus 2008. Dan masuk 10 besar KLA ke-9 tahun 2009. LITURGI : PERJALANAN BUNGA ( Ibudah Benda Mati). Sebuah Manuskrip Puisi, 1993 (lihat Blog Penyair Bali) TAMAN SEPASANG KUPUKUPU, sebuah manuskrip Puisi, (dihibahkan ke Lumbung Puisi, sebagai Dokumentasi sastra). Serta beberapa Antologi Puisi Bersama:. PUISI INDONESIA,1987, Forum Puisi Indonesia 1987 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta 1987.

HRAM, puisi bersama tiga Penyair Bali, I Ketut Suwidja, I Nyoman Wirata, Adhy Ryadi, 1988

PERJALANAN, antologi bersama Sanggar Minum Kopi, 1990. SILAHTURAMI KUPUKUPU, kumpulan puisi bersama Sinduputra, 2005 142 PENYAIR MENUJU BULAN, kelompok studi Sastra Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Desember 2006. BIBLIOGRAFI SASTRAWAN BALI, Dinas Kebudayaan Prov Bali,2009. PERCAKAPAN LINGUA FRANCA, antologi puisi Temu Sastrawan Indonesia III/2010. PROKLAMASI LINGKUNGAN, Hikayar Abad Tiba, Aksi Sastra Lingkungan, 2004 JEJAK TAK BERPASAR, komunitas Sastra Indonesia 2025 TONGGAK TEGAK TOLERANSI, Sastra Meretas Perbedaan, MPU X, Kupang NTT, Oktober 2015. TANCEP KAYON, antologi Puisi, Yayasan Lekssika, Ed. Bambang Widiatmoko, 2006

NEGERI BAHARI, komunitas Negeri Poci, 2018

SENYUMAN LEMBAH IJRN (2018). TIFA NUSANTARA – 4. SARON (2018)

CINCIN API, antologi puisi, Balai Bahasa Jawa Tengah, 2019. TUTUR BATUR, 2019. BANDARA DAN LABALABA, 2019. GAMBANG SEMARANG, puisi Semarangan, 2020. SEMESTA JIWA, puisi Rumah Semesta Bali, 2020. CORONA, Penyair Indonesia Mencatat Peristiwa Negeri, 2020. ANTOLOGI SAMPAH, Lumbung Puisi, 2020.


24). John Siregar

John Siregar lahir di Pemantangsiantar, 10 September 1953, memasuki Unv. Kristen Satya Wacana , Warwick dan Unv. Dortmund Jerman. Penyair yang pernah menjadi Dosen di beberapa universitas termasuk Pascasarjana Unv. Indonesia ini menyukai puisi, mengajar sosiologi di Sekolah Pelangi Jakarta.  Merajut Kisah Perjalanan adalah kumpulan puisi rohani.


25). Ali Samsudin Arsy 

Ali Syamsudin Arsi , lahir di Barabai, Kab. Hulu Sungai Tengah, Prov. Kalimantan Selatan. Kini tinggal di kota Banjarbaru, Prov. Kalsel. Pendiri dan Ketua Forum Taman Hati, diskusi sastra dan lingkungan, bersama M. Rifani Djamhari. Pendiri dan Pembina Sanggar Sastra Satu Satu Banjarbaru. 

Karya –aryanya antara lain :1. Negeri Benang Pada Sekeping Papan (Tahura Media, Banjarmasin, Januari 2009).  2. Tubuh di Hutan Hutan (Tahura Media, Banjarmasin, Desember 2009). 3. Istana Daun Retak (Framepublishing, Yogyakarta, April 2010). 4. Bungkam Mata Gergaji (Framepublishing, Yogyakarta, Februari 2011).

Tahun 1999 menerima hadiah sastra dari Bupati Kabupaten Kotabaru.  Tahun 2005 menerima hadiah seni bidang sastra dari Gubernur Kalimantan Selatan. Tahun 2007 menerima hadiah sastra bidang puisi dari Kepala Balai Bahasa Banjarmasin. Tahun 2012 menerima penghargaan pada acara Tadarus Puisi & Silaturrahmi Sastra, Pemerintah Kota Banjarbaru melalui Dinas Pariwisata, Budaya dan Olah Raga. Pada malam Tadarus Puisi dan Silaturrahmi Sastra tahun 2014 kembali mendapat penghargaan sastra oleh Pembko Banjarbaru melalui Dewan Kesenian Kota Banjarbaru, penilaian berdasarkan standar kekaryaan dan aktifitas bersastra. Penyair ini tinggal di Banjarbaru.


26). Winar Ramelan 

Winar Ramelan lahir di Malang 05 Juni, kini tinggal di Denpasar. Menulis kumpulan puisi tunggal dengan judul Narasi Sepasang Kaos Kaki. Puisinya pernah di muat harian Denpost, Bali Post, majalah Wartam, Dinamikanews, Tribun Bali, Pos Bali, konfrontasi.com, Sayap Kata, Dinding Aksara, detakpekanbaru.com. Kompasiana, Flores Sastra, Antologi bersama Palagan, Untuk Jantung Perempuan, Melankolia Surat Kematian, Klungkung Tanah Tua Tanah Cinta, Tifa Nusantara 3, Puisi Kopi Penyair Dunia, Pengantin Langit 3, Seberkas Cinta, Madah Merdu Kamadhatu, Lebih Baik Putih Tulang Dari Pada Putih Mata, Progo Temanggung Dalam Puisi, Rasa Sejati Lumbung Puisi, Perempuan Pemburu Cahaya, Mengunyah Geram Seratus Puisi Melawan Korupsi, Jejak Air Mata Dari Sittwe ke Kuala Langsa, Senja Bersastra di Malioboro, Meratus Hutan Hujan Tropis, Ketika Kata Berlipat Makna,Tulisan Tangan Penyair Satrio Piningit.


27). Gilang Teguh Pambudi 

Gilang Teguh Pambudi, dikenal sebagai Seniman Radio, penyair, dan Pembina Komunitas Seni. Setelah meninggalkan bangku mengajar, berbekal bakat seni dan sertifikat peserta terbaik nasional pendidikan jurnalistik FP2M Jakarta (1991), memilih fokus aktif di radio sebagai jurnalis, penyiar, Programmer dan Kepala Studio. Penyair yang pernah aktif sebagai jurnalis radio di LPS PRSSNI Jawa Barat dan beberapa radio ini, juga dikenal sebagai narasumber acara Apresiasi Seni dan Apresiasi Sastra di radio-radio, terutama karena aktivitasnya sebagai ketua yayasan seni Cannadrama. Menulis di koran sejak kelas 1 SMA/SPGN. Puisi-puisinya telah terbit dalam berbagai buku, baik dalam antologi bersama maupun antologi sendiri. Data diri kepenyairannya bisa dibaca dalam buku Apa Dan Siapa Penyair Indonesia yang diterbitkan oleh Yayasan Hari Puisi Indonesia. Empat buku antologi puisi terbarunya yang telah diterbitkan oleh penerbit J-Maaestro adalah Jalak (Jakarta Dalam Karung),TAGAR (Tarian Gapura), Mendaki Langit, 100 Aksi Puisi Pramuka, dan ZIRA (Planetarium Cinta). Satu buku serba-serbi dunia puisi yang telah terbit, Dinding Puisi Indonesia. Cannadrama@gmail.com; Cannadrama.blogspot.com


28). Sugeng Joko Utomo 

Sugeng Joko Utomo,  Guru mapel Fisika dan Rekayasa Perangkat Lunak di SMK TI Riyadul Ulum Cibalong Tasikmalaya. Dan guru mapel Biologi di SMA BoardingSchool Bina Insan Mandiri Bantarkalong Tasikmalaya. Pencetus dan admin grup penulis sastra Kebumen di FB, "Prosa Kita Puisi Kita". Rajin menulis puisi bertema jatuh cinta dan patah hati dan geguritan Jawa Ngapak. Penyair ini telah menerbitkan 200 puisi yang tergabung dalam  2 buku kumpulan puisi. Asal dari Gombong tinggal di Tasikmalaya. Sekarang juga tengah bergiat di Lingkar Sastra Gombong (LISONG)


29). Indri Yuswandari 

Indri Yuswandari, tinggal di Kendal Jawa Tengah

Sudah menulis 3 antologi puisi tunggal berjudul:

Lukisan Perempuan( 2017 ); Ini Hampir Pukul Tiga ( 2018, mendapat juara ke 3 Lomba Penulisan Buku Kreatip Dapur Sastra Jakarta th 2018 ); Tekateki Catatan kaki ( 2019 ); Puisi-puisinya juga dimuat di puluhan antologi bersama penyair Nusantara dan dua antologi  Malaysia

Membaca puisi dan geguritan di berbagai kota

Sekali waktu menjadi juri lomba baca puisi/ bercerita

Facebook/ IG : Indri Yuswandari

Email : indri.yuswandari14@gmail.com


30). Marlin Dinamikanto 

Marlin Dinamikanto, adalah penyair Indonesia, menulis di berbagai antologi bersama nasional, Ia juga adalah pembaca puisi. Tinggal di Jakarta, Indonesia.


Mengenal Sastrawan Sastratama 11-20

 11). Naning Scheid

Naning Scheid, lahir di Semarang, 5 Juni 1980. Penulis dan Pemain Teater. Pengajar di Fakultas Bahasa Inggris UPGRIS sebelum meninggalkan Indonesia. Aktif dalam kegiatan sosial kemanusiaan di Belgia. Sarjana Pendidikan Universitas PGRI Semarang dan Sarjana Manajemen Sumber Daya Manusia CEFORA Belgia. Berkebangsaan Indonesia. Tinggal di Brussel sejak 2006.Menulis opini, puisi, dan cerpen di Scheid.be, Medium.com, Kliksolo.com, Basabasi.co, Pos Bali, Ideide.id, Wattpad.com, Buletin Pusat Kependudukan Perempuan dan Perlindungan Anak – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas PGRI Semarang


12). Sofyan RH Zaid 

Sofyan RH. Zaid, Lahir di Sumenep, 08 Januari 1986. Puisinya banyak dimuat di media massa regional dan nasional, juga mengisi berbagai antologi bersama  baik regional maupun nasional. Tinggal di BekasiJawa barat.


13). Bambang Widiatmoko 

Bambang Widiatmoko (lahir di Yogyakarta) adalah sastrawan berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal secara luas melalui karya-karyanya berupa esei, cerita pendek, dan puisi yang dipublikasikan di sejumlah surat kabar dan terhimpun di berbagai antologi puisi, esei, dan memoar. Puisi-puisi Bambang banyak dibahas dalam berbagai kajian, digunakan sebagai materi lomba baca puisi dan musikalisasi puisi. Namanya tercatat sebagai salah satu penyair Dari Negeri Poci. Di sela pekerjaannya sebagai dosen, Bambang Widiatmoko juga aktif sebagai Ketua Komunitas Sastra Indonesia. Beberapa perhelatan sastra berskala nasional dan internasional pernah mengundangnya hadir sebagai peserta dan pembicara, antara lain Musyawarah Nasional Sastrawan Indonesia dan 33rd World Congress of Poets di Ipoh Malaysia, 2013. Karya : Pertempuran (1980); Anak Panah (1996); Agama Jam (2002); Kota Tanpa Bunga (2008); Hikayat Kata (2011); Jalan Tak Berumah (2014).


14). Aloysius Slamet Widodo 

Aloysius Slamet Widodo, lahir di Solo, 29 Februari 1952 . Adalah sastrawan Indonesia angkatan 2000. Mengunjungi SD Pangudi Luhur Purbayan, SMP Bintang Laut, SMA Santo Yoseph, dan arsitektur  ITB. Karyanya natara lain : Potret Wajah Kita 2004, Bernafas dalam Resesi 2005, Kentut 2006, Selingkuh 2007, Simpenan 2009, Namaku Indonesia 2012. Penyair ini dekenak dengan Tokoh penyair dengan puisi-puisi  Glayengan yang terkenal. Bersama Sosiawan Leak dan Rg Bagus Warsono dicatat sebagai pembaharu puisi Indonesia dengan tema-tema puisi Sakkarepmu (puisi bebas sekehendak hati) dan pada Penerbitan Antologi Bersama Lumbung Puisi Jilid VI Indonesia lucu menampilkan puisi Irit Kata yang membuat pemmbaca antologi ini terpingkal-pingkal.


15). Dharmadi 

Dharmadi , lahir di Semarang, Jawa Tengah, 29 September 1948. Dia menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah, sampai tingkat sarjana muda. Di kenal sebagai penyair yang senang menulis puisi-puisi pendek, namun mampu menawarkan imaji yang panjang bagi penikmat puisi-puisinya. Karya-karya puisinya digolongkan bernuansa sufistik. Hal tersebut tak lepas dari kegemarannya yang kerap menuangkan berbagai pengalaman religiusnya sehari-hari ke dalam puisi karyanya.

Selain berkarya, Dharmadi juga aktif di Sanggar Pelangi (1971), Himpunan Penulis Muda Purwokerto (1974), Lingkar Seni dan Budaya (1986) dan Kancah Budaya Merdeka Banyumas (1993). Dalam proses kreatifnya berpuisi kerap memandang bahwa alam itu mempunyai daya. Daya yang ada pada alam itu adalah daya berasal dari Tuhan atau Kuasa Tuhan. Di situlah ia kemudian menggunakan diksi-diksi alam sebagai simbol ritual atau metafora. Kemudian ia mengekspresikan kreativitas dan imajinasinya ketika berbicara mengenai relasinya dengan Sang Khalik dan keterkaitannya dengan alam yang disikapinya dengan penghargaan penuh. Mungkin inilah yang ditangkap oleh pembaca, sehingga puisi-puisinya kemudian digolongkan ke dalam puisi sufistik. Dharmadi lebih banyak menjalani proses kreatifnya ketika menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di Purwokerto.

Kembali Ke Asa (Buku Kumpulan Puisi, 1999)

Dalam Kemarau (Buku Kumpulan Puisi, 2000)

Aku Mengunyah Cahaya Bulan (Buku Kumpulan yang berisi 56 puisi pilihan karyanya sejak 1974-2004)

Kalau Kau Rindu Aku (Buku Kumpulan Puisi, 2012)

Melacak Jejak (1993); Antologi Puisi Jawa Tengah (1994)

Lirik-Lirik Kemenangan (1994); Dari Negeri Poci (1993)

Getar II (1996); Dari Negeri Poci 2 (1994)

Dari Negeri Poci 3 (1996); Antologi Puisi Indonesia 1997 (1997); Dari Negeri Poci 4 (2013); Dari Negeri Poci 5 (2014); Puisi Menolak Korupsi (2014); Memo Untuk Presiden (2014)


16). Asro Al Murthawy  

Asro al Murthawy lahir di Temanggung 6 November. Aktif sebagai salah satu pegiat sastra provinsi Jambi, duduk sebagai Ketua Umum Dewan Kesenian Merangin Jambi. Buku puisinya antara lain : Sketsa (Sanggar Tapa, Jambi, 1990); Pasang-pasang (Sanggar Tapa, Jambi, 1991); Lagu Bocah Kubu(Imaji, tanpa tahun); Obsesi Gobang (Imaji,2001); Equalibrium Retak( Imaji, 2007) dan Syahadat Senggama (RKM 2016)). Satu dari belasan cerpennya termuat dalam Dari Kedondong Sampai Tauh (DKJ,1998), Suara Karya, Merdeka Minggu, Swadesi, Simponi dan Majalah Sastra Horison. Kini beralamat di Kantor BPS Merangin Jalan P. Temenggung Bangko Kabupaten Merangin-Jambi 37311, mengasuh sanggar Sastra IMAJI


17). Dewa Putu Sahadewa 

Dewa Putu Sahadewa ,Lahir di Denpasar tahun 1969. Menulis puisi sejak SMP , sekitar tahun 1980an sangat aktif di dunia Sastra Yang baru dilanjutkan kembali tahun 2015 dan 2016 dengan dua antologi puisi tunggal , serta puluhan antologi puisi bersama . Bergiat di Kupang sampai kini sebagai dokter spesialis kandungan, sembari penjadi provokator dan anggota di beberapa ajang sastra dan komunitas sastra , termasuk menjadi salah satu pendiri Jatijagat Kampung Puisi di Bali.


18). L Surajiya

L Surajiya lahir di Kulon Progo 5 Juli 1974, menamatkan  SMSR  Seni Lukis  Yogyakarta 1995 dan ISI Seni Lukis 2005, Karyanya : Jangan Paksa Dirimu untuk Mencintaiku, Fridadaneva, Aku Istriku dan bukan Apel, dan SUrat Untuk Kekasih. Tinggal di Yogyakarta.


19). Barokah Nawawi 

Barokah, lahir di Pacitan 18 Agustus 1954.

Pensiunan PT Telkom ini telah menulis sejak remaja di berbagai media antara lain Jawa Pos, Berita Yudha dan Suara Karya. Buku karya puisinya antara lain Antologi puisi Bunga Bunga Semak, diterbitkan Pustaka Haikuku Bandung, tahun 2017. Antologi haiku Pancaran Hati, diterbitkan Pustaka Haikuku Bandung, tahun 2019. Ikut berbagai antologi puisi di group Lumbung Puisi sejak tahun 2018, lahir di Pacitan 18 Agustus 1954.

Pensiunan PT Telkom ini telah menulis sejak remaja di berbagai media antara lain Jawa Pos, Berita Yudha dan Suara Karya. Buku karya puisinya antara lain Antologi puisi Bunga Bunga Semak, diterbitkan Pustaka Haikuku Bandung, tahun 2017. Antologi haiku Pancaran Hati, diterbitkan Pustaka Haikuku Bandung, tahun 2019. Ikut berbagai antologi puisi di group Lumbung Puisi sejak tahun 2018.


20). Suyitno Ethex 

Suyitno Ethex, Lahir dan dibesarkan di telatah Mojopahit (Mojokerto), karyanya berupa puisi, cerpen dan esai sudah dimuat di beberapa media massa, antara lain di Suara Karya, Republika, Sastra Sumbar, Media Indonesia dan lain-lain. Puisi-puisinya terkumpul dalam beberapa antologi puisi, antara lain di Temu Sastrawan di Medan, Temu Sastrawan di Kediri. Temu Sastrawan di Malaysia, Dari Sragen Memnadang Indonesia (2012), Malsasa (2013), Poetry2 Flows Into The Sink Into The Getter (2013), Puisi Menolak Korupsi (Jilid, I, II, IV, V), Memo Presiden (2015), Temanten Langgit (2015), Tifa Nusantara (2014 dan 2015), Solo Dalam Puisi (2014), Lumbung Puisi (2015), Cimanuk (2016), Negeri Awan (2017), Festival Bangkalan (2017), Ruang Tak Lagi Ruang (2017),  Kesaksian Tiang Listrik (2018), Negeri Bahari (Negeri Poci 2018), Jejak Sajak Batu Runcing (2018), Sabda Alam (2019), Zamrud Khatulistiwa (2019), Membaca Hijan di Bulan Purnama (Tembi, 2019)  dan lain-lain. Juga dalam Antologi “Bersetubuh Dengan Waktu” (2014), “Dari Cinta Ke Negara” (2015), “Rasa Ku Rasa” (2016) dan Kumpulan Cerpen “Sepeda Pancal” (2016), “Gapura Menapak Jejak Mojopahit” (2018), “Pemulung Diksi” (2019)

Bekerja di UPT Dinas Pendidikan Kec. Mojosari Kab. Mojokerto, dan  Dosen di Institut Agama Islam Uluwiyah. Aktif di Dewan Kesenian Kab. Mojokerto, sebagai Wakil Ketua, dan Penggiat Gerakan Puisi Menolak Korupsi (PMK).


Mengenal Sastrawan Sastratama 1-10

 Mengenal Sastrawan Sastratama:


1). A 'Syam Chandra Manthiek 

A’Syam Chandra Manthiek , lahir di Surakarta 21 September 1967,  menamatkan Teknik Sipil di Universitas Cokroaminoto, menulis puisi secara otodidak. Karyanya antara lain dimuat di berbagai media regional dan nasional serta Antologi bersama nasional. Blas Blus Blas adalah antologi yang menghimpun 137 puisinya. Penyair ini tinggal di Yogyakarta.


2). Enthieh Mudakir 

Enthieh Mudakir lahir di Kota Tegal, Jawa Tengah, 24 April 1963. Sejak muda sudah menggeluti dunia kesenian antara lain teater dan sastra. Di akhir tahun 1970-an, bersama Nurngudiono, Lanang Setiawan, dan Dwi Ery Santoso bergabung dalam Teater Puber pimpinan Nurhidayat Poso. Setelah itu, dia mendirikan Teater Wong bersama Michael Gunadi Wijaya dan Bontot Sukandar dan mementaskan naskah-naskahnya di Tegal dan beberapa kota lainnya. Tahun 2008, bersama Atmo Tan Sidik dan Joshua Igho, Enthieh ikut mendirikan Akademi Kebudayaan Tegal, sebuah lembaga kajian seni-budaya yang menggelar beberapa seminar, orasi budaya, diskusi, pertunjukan seni, dan menerbitkan buku. Di dunia sastra, namanya dikenal di kancah kesusasteraan Indonesia melalui karya-karyanya berupa cerita pendek dan puisi yang dipublikasikan di sejumlah surat kabar antara lain Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, Pikiran Rakyat, Swadesi, Koran Merapi, Minggu Pagi, dan lain-lain. Enthieh merupakan salah satu penyair yang puisi-puisinya terangkum dalam antologi Dari Negeri Poci. Pada tahun 2012, dia diundang sebagai salah satu penyair dalam perhelatan Pertemuan Penyair Nusantara VI Jambi. Karya-karyanya terhimpun dalam beberapa buku, antara lain: Malam Begini Bening (1990), Dari Negeri Poci 2 (1996), Koor Zaman (2002), Dian Sastro For President (2005), Cemas Belum Menyerah (2007), Angin Perlawanan (2011), Dari Negeri Poci 4 (2013), Dari Negeri Poci 5 (2014), Dari Negeri Poci 6 (2015).


3). Ritawati Jassin 

.Ritawati Jassin, Lahir di Gorontalo, 18 Oktober 1969. Karyanya Kumpulan Puisi “Terapi Jiwa Sang Jalang” Penerbit Balai Pustaka, 31 Juli 2019 pengantar oleh: Taufiq Ismail. Pembahas Taufiq Ismail dan D. Kemalawati (di PDS H.B. Jassin), Berada dibeberapa Antologi puisi dan pantun bersama, Nusantara, lima negara dan terbaru di dua buku antologi dalam rangka mengenang Nh. Dini: “Seribu Sisi Dini dan “Simponi Untuk Dini”. Berkerja sampai saat ini di Dispusip PDS H.B. Jassin Taman Ismail Marzuki Cikini Raya 73 Jakarta Pusat. Namanya tercatat di Lumbung Puisi dalam antologi Bersama nasional T 2021.


4). Denting Kemuning 

Denting Kemuning lahir dan berdomisili di kota Surabaya. Mempunyai beberapa buku antologi antara lain: Puisi Menolak Korupsi jilid 6 dan 8, Puisi Dua Koma Tujuh, Antologi Puisi Dua Larik Kata Kita, Kelindan Diksi di Teras Puisi, Jendela Pekalongan, Antologi Puisi Penyair Nusantara Jakarta dan Betawi, Antologi Puisi Penyair Nusantara percakapan Ujung Tahun, Antologi Puisi 105 Penyair Pujangga Facebook Indonesia, Kitab Puisi Tiga Bait Hari Hari Huru Hara  Tentang Corona, Antologi T,  Antologi Sampah


5). Yustinus Yus Harris 

Yus Harris, adalah penulis yang memiliki nama asli Yustinus Harris Eko Presetijo, putra pertama yang lahir di Surabaya tanggal 14 April 1968 dari pasangan alm. Yulius Harsono Dwidjosiswojo dan Maria Paskalia Sukarti. Almarhum ayahanda dulu semasa hidupnya adalah seorang Tentara Nasional Indonesia berpangkat Pembantu letnan satu (Peltu) dan ibu adalah pensiunan perawat kesehatan yang sekarang tinggal satu kampung dengan penulis di Desa Mojongapit kecamatan Jombang. Sejak di bangku Sekolah Dasar penulis sudah mempunyai hobi menggambar dan sering mengikuti lomba menggambar di sekolah dan antar sekolah di Surabaya, meskipun belum pernah dapat juara. Menyukai menulis puisi ketika duduk di bangku kuliah tahun 1987 di IKIP Negeri malang dan belajar sendiri secara otodidak tanpa mengenyam pelajaran menulis sastra apapun. Tahun 1989 pernah mendapat undangan dari Perhimpunan persahabatan Indonesia Amerika untuk mengikuti pameran puisi. Beberapa karya puisi awal saat itu ( th 1987 – 1991) dipublikasikan di koran kampus “Komunikasi” IKIP Negeri Malang, sempat juga muat di harian ibu kota “Swadesi”, tabloit GADIS, Kolom mahasiswa Jawa Pos, koran Surabaya Minggu, majalah “Penyebar Semangat”. Sempat berhenti menulis lama mulai tahun 1993 dan tahun 2017 mulai menulis lagi dan bergabung di Lingkar studi sastra Setrawulan Mojokerto pada bulan April 2018 pada acara terminal sastra yang dipimpin oleh Bapak Indra T Kurniawan. Beberapa puisi pernah dimuat juga di Radar Jawa Pos Mojokerto, radar Jawa Pos Jombang dan juga di media online seperti Situs seni dan sastra Puisipedia pada hari Puisi nasional. Ada dua buah buku antologi yang tercatat di situs web Literanesia.com . Beberapa karya puisi tunggal penulis adalah : Bulan Merindukan Anak Ikan, th 2018 penerbit Temalitera Selendang Bianglala, th 2018 penerbit Temalitera. Mengenang Teman Kantor, th 2019, penerbit Boenga Ketjil, Surga KW 1, Th 2020, penerbit Boenga Ketjil Surga KW 2, Agustus Th. 2020, Boenga Ketjil Jombang Beberapa karya puisi bersama penulis Mojokerto al : Takziah Bulan Tujuh, Kitab Putiba mengenang Sapardi, th 2020 Dari Kisah pemburu Hidayah Hingga Kolak Pisang.Perempuan kencana ( antologi puisi 3 negara)


6). Pensil Kajoe 

Pensil Kajoe, lahir dan dibesarkan di Banyumas, 27 Januari. Puisi serta cerpennya sudah bertebaran di berbagai koran di tanah air. Tulisan pertamanya berupa resensi buku: Remaja Doyan Nonton, Why Not? dimuat di Suara Merdeka tahun 2003, rubrik opini: Remaja Tanpa Narkoba (Radar Banyumas, 2004). Selain itu, laki-laki berkacamata minus ini telah membukukan tulisannya ke dalam 16 buku tunggal dan lebih dari 20 buku antologi bersama. Saat ini, Kang Pensil begitu sapaan akrabnya menjadi penulis rubrik Banyumasan di Majalah Djaka Lodang, Yogyakarta.


7). Salimi Ahmad 

Salimi Ahmad, lahir di jakarta, 22 mei 1956, adalah seorang penyair yang namanya tak asing lagi di dunia seni lukis Indonesia . Pelukis ini adalah juga seorang penyair yang diperhitungkan secara nasional. Baginya menulis puisi adalah keseimbangan profesinya, namun ia dapat memetik sekaligus predikat pelukis dan penyair yang berhasil. Menurutnya ia tak pernah benar-benar bisa melepaskan diri dari menulis puisi, sebab karena menurutnya dengan menulis puisi ia dapat menyeimbangkan rasa gelisah dalam hati dan pikirannya. Demikian ketika berbincang dengan ayokesekolah.com di acara Tifa Nusantara 27-29 Agustus 2015 di Cikupa Tangerang.

Salimi Ahmad meniti pendidikan mulai SD dan SMP diselesaikan di Jakarta. Dia pernah masuk sekolah seni rupa indonesia (SSRI) di Yogya pada tahun 1973. hanya kurang dari 1 tahun dia pindah kejakarta lagi untuk melanjutkan pendidikannya. ia menyelesaikan SMA pada tahun 1976. Latar sebagai pelukis dan sekaligus penyair didapat dari ketika tinggal di Yogyakarta, Bergabung di persada studi klub (PSK) dibawah asuhan Umbu Landu Paranggi, teater asuhan Niki Kosasih. Kemudian di Jakarta, ia mendirikan Bengkel Sastra Ibukota. Bersama Mas Sulebar Sukarman, ia kerap mengikuti berbagai kegiatan pameran lukisan bersama.


8). I Nyoman Wirata

Nyoman Wirata lahir di Denpasar, 1953. Dia menempuh pendidikan di Sekolah Seni Rupa Indonesia (SSRI) Denpasar hingga tamat tahun 1972. Mulai menulis puisi tahun 1975. Bekerja sebagai guru seni budaya sejak tahun 1980, pensiun tahun 2013 dan aktivitas kesenian berlanjut. Tahun 2011 dia meraih Penghargaan dari Kepala Sekolah SMPN 5 Denpasar sebagai Pembina Sastra dan Majalah Sekolah selama 14 Tahun. Dalam bidang sastra, dia pernah meraih Juara 1 Penulisan Puisi se-Bali yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Bali (1977), 10 Puisi Terbaik se-Bali yang digelar Bali Post (1978), Juara III Sayembara Penulisan Naskah Buku Bacaan Tingkat Nasional Antar Guru yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1993), Juara II lomba menulis novel yang digelar Bali Post (2003). Puisi-puisinya dimuat di berbagai media massa, seperti Bali Post, Kalam, dll. Juga terhimpun dalam buku Tutur Batur (2019), Mengunyah Geram (2018), Pernikahan Puisi (2017), Klungkung Tanah Tua Tanah Cinta (2016), Dendang Denpasar Nyiur Sanur (2012), Hram (1988). Buku puisi tunggalnya adalah Merayakan Pohon Di Kebun Puisi (2007). Dia menerima anugerah Widya Pataka (2007) dan Bali Jani Nugraha (2020) dari Pemerintah Provinsi Bali. Selain menekuni sastra, dia aktif melukis.


9). Wawan Hamzah Arfan 

Wawan Hamzah Arfan, lahir di Cirebon, 8 Juni 1963. Karya-karyanya berupa puisi. Karya-karyanya berupa puisi, cerpen, artikel, dan esei tersebar di berbagai media, baik terbitan ibu kota maupun daerah, seperti Pikiran Rakyat, Mitra Dialog, Berita Buana, Merdeka, Surabaya Post, Republika, Media Indonesia, Horison, dan beberapa media lainnya. Beberapa puisinya terhimpun dalam antologi Mega Mendung (1989), Kebangkitan Nusantara I (1994), Kebangkitan Nusantara II (1995), Kebangkitan Nusantara III (1996), dan Antologi Puisi HP3N Nuansa Tatawarna Batin (2002). Kini sebagai Redaksi pada majalah Forum Dialektika, sebuah majalah yang diterbitkan PGRI Kabupaten Cirebon, sebagai ajang kreativitas guru. Ia adalah seorang PNS yang bekerja sebagai Penilik PNFI Kec. Ciledug, Kab. Cirebon, Jawa Barat.


10). Handrawan Nadesul 

Handrawan Nadesul , Dr.(Gouw Han Goan) (lahir di Karawang, Jawa Barat, 31 Desember 1948; umur 72 tahun) adalah seorang dokter, penyair, dan penulis di Indonesia. Ia juga menulis artikel, opini ersama n, dan menjadi narasumber untuk media [1]banyuasin bagi masalah-masalah ersama n dan juga menulis puisi. Karya-karyanya telah dimuat dan diterbitkan di media massa nasional sejak tahun 1968. Karya puisinya yang ditulis sejak tahun 1967-2004 diterbitkan dengan judul Sajak-sajak Pergi Berjalan Jauh: Sekolahnya Dokter, Menulisnya Puisi, selain Kepada Alammater, Surat-surat Yang Tak Terkirimkan, Sajak-sajak Di Bawah Matahari. Sampai tahun 2010 sudah lebih 1.500 artikel ersama n, opini, dan kolom, 76 judul buku ersama n dipublikasikan. Beberapa dari bukunya masuk dalam jajaran laris (bestseller). Antologi puisi ersama 14 Penyair Indonesia bertajuk Senandoeng Radja Ketjil pada tahun 2010.

Dari Negeri Poci 1-5.


Kamis, 13 Oktober 2022

Daftar Antologi di Lumbung Puisi

 Meseum Penghancur Dokumen, Arizal Malna

Republik Warung Kopi , antologi bersama 8 penyair...

Teh Poci dan Kamar Kecil, 6 Penyair Jawa Barat

Antologi Tonggak , antologi puisi Indonesia modern...

Pulang Melawan Luka, antologi Zubaidah Djohar

Negeri Sembilan Matahari, 50 Penyair Indonesia di ...

Akulah Musi, Pertemuan Penyair Nusantara V Palemba...

Jangan Jadi Sastrawan, Rg Bagus Warsono

Gendang Pengembara , Leon Agusta

Jogya 5.9 Skala Richter

Tanah Ilalang di Kaki Langit, Rini Intama

Narasi 34 Jam , KSI Award

Antologi Pahlawan dan Tikus KHA Mustofa Bisri

Antologi Ballada Orang-orang Tercinta , Rendra

Nuansa dari Pantai Barat, Antologi Bersama

Indonesia Setengah Tiang , Toto ST Radik

87 Puisi Indonesia , antologi bersama

Antologi besama Syair Tsunami

Antologi Bersama Duka Aceh Luka Kita

Air Mata Kopi , Gol A Gong

Antologi Puisi Percakapan Lingua Franca, Temu Sast...

Cahaya Maha Cahaya, Antologi Emha Ainun Najib

Antologi Terkenang Topeng Cirebon, Ajip Rosidi

Tanah Perjanjian , Ajamuddin Tifani

Antologi Bersama Teluk Bahasa

Antologi Buruh Gugat, Wowok Hesti Prabowo

Antologi Tanah Airku Melayu , Fakhrunnas MA Jabbar...

Tuhan Kita Begitu dekat, antologi Abdul Hadi WM

Antogi Bersama : Ensiklopedia Koruptor, (PMK 4)

Antologi Jakarta Senja Hari, Medi Loekito

Antologi : Hujan Setelah Bara, D Kemalawati

Antologi Puisi Hari dan Hara

Antologi Bumi Gugat, 11 Penyair

Antologi Sajak Ladang Jagung, Taufiq Ismail

Antologi Puisi 100 Penyair Perempuan

Antologi : Hujan Bulan Juni, Sapardi Djoko Damono

Antologi, Jaket Kuning Sukirnanto

Antologi, Tadarus , A Mustofa Bisri

Antologi Bersama : Metamorfosis, Grup Dapur Sastr...

Antologi Bersama : Kartini 2012,Perempuan Penyair ...

Antologi : Bunyikan Aksara Hatimu, Rg Bagus Warson...

Antologi Puisi, Inilah Saatnya. Eko Budihardjo

Antologi Sukma Silam , Budhi Setyawan

Antologi : Surat Menjelang Lepas Lajang , Ratna Ay...

Antologi Puisi : Kutunggu Kamu Di Cisadane, Ahmad ...

Antologi Pusi : Berjalan Ke Utara

Antologi Puisi Nobel

Antologi Puisi : Air Mata Tuhan , Medy Loekito

Antologi Puisi Penyair Aceh

Antologi Dukamu Abadi, Sapardi Djoko Damono

Antologi Kadaulatan Pangan , Yonathan Rahardjo

Antologi Abacadabra Kita Ngumpet, Emha Ainun Nadji...

Antologi Namaku Sita, sapardi Djoko Damono

Antologi Bungkam Mata Gergaji kumpulan gumam Ali ...

Antologi Perahu Kertas KUMPULAN PUISI SAPARDI DJOK...

Antologi Dari Daerah Kehadiran Lapar dan Kasih, HR...

Antologi Simfoni Dua, Subagio Sastrowardoyo

Antologi Sayap-sayap . Kahlil Gibran

Antologi Indonesia dalam Titik 13, Penyair Lintas ...

Antologi Arloji , Sapardi Djoko Damono

Antologi Kolam, Supardi Djoko Damono

Antologi Menulis Puisi Lagi, Majelis Sastra Bandun...

Antologi Dunia Bagam Bola, Sosiawan Leak

Antologi Sirami Jakarta Dengan Cinta Gemi Mohawk

Antologi Pantun Anak Ayam, Ajip Rosidi

Antologi Sajak Sikat Gigi , Yudhistira ANM Massard...

Antologi Nyanyi Sunyi, Amir Hamzah

Antologi Rumah Panggung, Linus Suryadi AG

Antologi , Seribu Masjid Satu Jumlahnya, Emha Ainu...

Antologi Tripitakata, Sitok Srengenge

Antologi Pusi Lama, Sutan Takdir Alisyahbana

Antologi Catatan Suasana, Slamet Sukirnanto

Antologi Saksi Ibu Melihat Reformasi, perempuan pe...

Antologi, Aku Ingin Jadi Peluru, Wiji Tukul

Antologi Mimpi Gugur Daun Zaitun, Dorothea Rosa He...

Antologi Tirani dan Benteng, Taufiq Ismail

Antologi , Puisi untuk Sepasang Kekasih, Kahlil Gi...

Antologi Air Mata Kopi , Gol A Gong

Antologi Lalu Batu, Radhar Panca Dahana

Antologi Simfoni Dua, Subagio Sastrowardoyo

ANTOLOGI PUISI MATA MBELING JEIHAN, Sonny Farid Ma...

Antologi Ciuman yang Menyelamatkan dari Kesedihan ...

Antologi Ziarah Malam, Iwan Simatupang

Antologo O Amuk Kapak, Sutardji Calzoem Bachri

Antologi Pahlawan dan Tikus, Mustofa Bisri

Antologi epublik Warung Kopi, antologi 8 penyair

Antologi: Asmarandana, Goenawan Muhammad

Antologi, Cari Muatan empat Kumpulan Sajak, Ajip R...

Antologi Ballada Orang=orang Tercinta , WS Rendra

Antologi 20 Penyair,

Antologi Keroncong Motinggo, Subagio Sastrowardjoy...

Antologi, Kepada Apakah, Afrizal Malna

Antologi Daerah Perbatasan, Subadio Sastrowardjoyo...

Antologi : Orang-orang Rangkas Bitung , Rendra

Antologi Hujan Bulan Juni, Sapardi Djoko Damono

Antologi , Pulang Melawan Lupa, Zubaidah Djohar

Antologi bersama : Akulah Musi

Antologi, Surat dari Matahari, Syarifuddin Gani

Antologi, Kolam, Sapardi Djoko Damono

Antologi Angkatan 2000 , Korry Layun Rampan

Antologi sastra Pra - Indonesia

Antologi Cinta Bahalap

Antologi Bersama Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia...

Antologi Apresiasi Sastra Indonesia Modern, Korry ...

▼ Mei (49)

Meseum Penghancur Dokumen, Arizal Malna

Republik Warung Kopi , antologi bersama 8 penyair...

Teh Poci dan Kamar Kecil, 6 Penyair Jawa Barat

Antologi Tonggak , antologi puisi Indonesia modern...

Pulang Melawan Luka, antologi Zubaidah Djohar

Negeri Sembilan Matahari, 50 Penyair Indonesia di ...

Akulah Musi, Pertemuan Penyair Nusantara V Palemba...

Jangan Jadi Sastrawan, Rg Bagus Warsono

Gendang Pengembara , Leon Agusta

Jogya 5.9 Skala Richter

Tanah Ilalang di Kaki Langit, Rini Intama

Narasi 34 Jam , KSI Award

Antologi Pahlawan dan Tikus KHA Mustofa Bisri

Antologi Ballada Orang-orang Tercinta , Rendra

Nuansa dari Pantai Barat, Antologi Bersama

Indonesia Setengah Tiang , Toto ST Radik

87 Puisi Indonesia , antologi bersama

Antologi besama Syair Tsunami

Antologi Bersama Duka Aceh Luka Kita

Air Mata Kopi , Gol A Gong

Antologi Puisi Percakapan Lingua Franca, Temu Sast...

Cahaya Maha Cahaya, Antologi Emha Ainun Najib

Antologi Terkenang Topeng Cirebon, Ajip Rosidi

Tanah Perjanjian , Ajamuddin Tifani

Antologi Bersama Teluk Bahasa

Antologi Buruh Gugat, Wowok Hesti Prabowo

Antologi Tanah Airku Melayu , Fakhrunnas MA Jabbar...

Tuhan Kita Begitu dekat, antologi Abdul Hadi WM

Antogi Bersama : Ensiklopedia Koruptor, (PMK 4)

Antologi Jakarta Senja Hari, Medi Loekito

Antologi : Hujan Setelah Bara, D Kemalawati

Antologi Puisi Hari dan Hara

Antologi Bumi Gugat, 11 Penyair

Antologi Sajak Ladang Jagung, Taufiq Ismail

Antologi Puisi 100 Penyair Perempuan

Antologi : Hujan Bulan Juni, Sapardi Djoko Damono

Antologi, Jaket Kuning Sukirnanto

Antologi, Tadarus , A Mustofa Bisri

Antologi Bersama : Metamorfosis, Grup Dapur Sastr...

Antologi Bersama : Kartini 2012,Perempuan Penyair ...

Antologi : Bunyikan Aksara Hatimu, Rg Bagus Warson...

Antologi Puisi, Inilah Saatnya. Eko Budihardjo

Antologi Sukma Silam , Budhi Setyawan

Antologi : Surat Menjelang Lepas Lajang , Ratna Ay...

Antologi Puisi : Kutunggu Kamu Di Cisadane, Ahmad ...

Antologi Pusi : Berjalan Ke Utara

Antologi Puisi Nobel

Antologi Puisi : Air Mata Tuhan , Medy Loekito

Antologi Puisi Penyair Aceh

Kamis, 16 Juni 2022

Daftar Penyair Lumbung Puisi I sd X : Penyair Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia Jilid I - Jilid X

 Daftar Penyair Lumbung Puisi I sd X : 

Penyair Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia

Jilid I

1.Abdul Wahid, 

2.Ali Syamsudin Ars, 

3.Aloeth Pathi , 

4.Andrian Eka Saputra , 

5.CecepNurbani , 

6.Dimas Indiana Senja, 

7.Dwi Klik Santosa, 

8.Eddie MNS Soemanto, 

9.eL Trip Umiuki, 

10.Fahmi Wahid, 

11.Fasha Imani Febrianty, 

12.Fitrah Anugerah , 

13.Gampang Prawoto, 

14.Iwan Kusmiadi,

15.Julia Hartini, 16Mohamad Amrin. 

17.Moh. Ghufron Cholid , 

18.Muhammad Hafeedz Amar Riskha, 

19.Nieranita, 

20.Novy Noorhayati Syahfida , 

21.Puji Astuti, 

22.Rezqie Muhammad AlFajar Atmanegara, 

23.Ridwan Ch. Madris , 

24.Roni Nugraha Syafroni , 

25.Soekoso DM, 

26.Sokanindya Pratiwi Wening, 

27.Sus S. Hardjono, 

28.Syarif hidayatullah, 

29.Wadie Maharief, 

30.Wardjito Soeharso.

Penyair Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia

Jilid II

001.Abdul Wahid (Karanganyar) 

002.Ali Syamsudin Arsi (Banjarbaru) 

003.Alra Ramadhan (Kulonprogo) 

004.Alya Salaisha-Sinta (Cikarang Kab. Bekasi) 

005. Aloeth Pathi (Pati) 

006. Anita Riyani (Tanah Bumbu, Kalsel) 

007.Andrian Eksa (Boyolali) 

008 .Anung Ageng Prihantoko (Cilacap) 

009. Aulia Nur Inayah (Tegal) 

010 . Bambang Widiatmoko (Jakarta) 

011. Badruz Zaman (Sumenep) 

012.Budhi Setyawan (Bekasi) 

O13.Devi yulianti wafiah(Paseh) 

014.Dewa Putu Sahadewa (Kupang) 

015. Dhito Nur Ahmad( Makasar) 

016.Dhinar Nadi Dewii (Sukoharjo) 

017. Diah Natalia (Jakarta) 

018.Diah Budiana (Serang) 

019.Dian Rusdiana (Bekasi) 

020.Dianie Apnialis M (Bandung) 

021.Djemi Tomuka (Manado) 

O22.Devi yulianti wafiah(Paseh) 

023.Dwi Rezki Hardianto Putra Rustan (Maros) 

024.Elvis Regen (Palembang) 

025. Ekohm Abiyasa (Karanganyar) 

026. Esti Ismawati (Klaten) 

027. En Kurliadi Nf (Sumenep) 

028.Fatmawati Liliasari (Takalar) 

029.Fasha Imani Febriyanti (Bandung) 

030.Fitrah Anugerah (Bekasi) 

031.Fitrah Rahim. (Maros) 

032. Gampang Prawoto (Bojonegoro) 

033.Ghufron Cholid (Sampang) 

034.Hasan Bisri BFC (Bogor) 

035. Hidayatul Hasanah (Trenggalek) 

036.Imam Eka Puji Al-Ghazali (Batuputih) 

037. I Putu Wahya Santosa (Bulelelng) 

038.Iska Wolandari (Ogan Komering Ilir) 

039.Jack Efendi (Bekasi) 

040.Julia Hartini (Bandung) 

041.Lucky Purwantini(Bekasi) 

042.Lukni Maulana 

043.M. Amin Mustika Muda (Barito Kuala,Kalsel) 

044.M. Ardi Kurniawan(Jogyakarta) 

045.Malisa Ladini (Semarang) 

046.Ma'sum (Sumenep) 

047.Muchlis darma Putra (Banyuwangi) 

048.Novia Nurhayati (Bogor) 

049.Nurul Hidayah (Banjarmasin) 

050.Nyi Mas Rd Ade Titin Saskia Darmawan (Denpasar) 

051.Niam At-Majha (Pati) 

052.Novi Ageng Rizqy Amalia (Trenggalek) 

053.Nur Lathifah Khoerun Nisa (Cilacap) 

054.Nastain Achmad (Tuban) 

055.Nila Hapsari (Bekasi) 

056.Pradita nurmalia (Surakarta) 

057. Roni Nugraha Syafroni (Cimahi) 

058. Rachmat Juliaini (Makasar) 

059.Rachmad Basuni 

060. Refa Kris Dwi Samanta (Purwokerto) 

061.Seruni Unie (Solo)

 062.Syarif hidayatullah (Banjarmasin) 

063. Sofyan RH. Zaid (Bekasi) 

064.Sokanindya Pratiwi Wening (Medan) 

065.Sugi Hartono (Batanghari) 

066.Suyitno Ethex (Mojokerto) 

067. Sindi Violinda(Medan) 

068. Tuti Anggraeni (Bekasi) 

069.Thomas haryanto soekiran (Purworejo) 

070.Vera Mutiarasani (Karawang) 

071.Wadie Maharief (Jogyakarta) 

072.Wayan Jengki Sunarta 

073. Wintala Achmad (Cilacap) 

074.Wong agung utomo (Bekasi) 

075. Wulandari ( Nawang Wulan) 

076. Yusti Aprilina (Bengkulu Utara) 

077.Zen AR 

087. Diana Roosetindaro (Surakarta) 

079.Ardi Susanti (Tulungagung) 

080. Lailatul Kiptiyah (Mataram) 

081. Munadi Oke.

Penyair Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia

Jilid III

001. Roni Nugraha Syafroni. (Kota Cimahi ) 

002. I Putu Wahya Santosa (Kab.Buleleng) 

003. Julia Hartini,( Bandung ) 

004. Ahmad Samuel Jogawi (Pekalongan). 

005. Devi Yulianti Wafiah , (kab Bandung ) 

006. Ayu kusuma dewi,(Maumere,NTT) 

007. Ali Syamsudin Arsi (Banjarbaru) 

008. Ari Susanto,(Kebumen) 

009. Osratus Sutarso (Sorong, Papua) 

010. En Kurliadi Nf (Bekasi) 

011. Sumrahadi (Munadi Oke)(Pesisir Selatan,Sumbar) 

012. Hasan Maulana A.G (Subang) 

013. Novia Rika Perwitasari. (Jakarta) 

014. Budhi Setyawan, (Bekasi)

015. Ferry Willi Riawan (Surabaya)

 016. Syarif hidayatullah, (Banjarmasin) 

017. Fience Mokoginta,(Kotamobagu) 

018. Anggi Putri, (Surabaya) 

019. Niken Kinanti, (Pati) 

020. Imam Khanafi, (Kudus) 

021. Panji Subrata, (Pati) 

022. Gampang Prawoto (Bojonegoro) 

023. Nazri Z. Syah,(Aceh) 

024. Akhmad Nurhadi Moekri (Sumenep) 

025. BJ Aroki. (Pontianak) 

026. Arif Rahman Hakim (Padang) 

027. Aditya D. Sugiarso (Demak) 

028. Ach.Shobirn ( Pontianak)

029. Taty Toeryanti Noer, 

030. Aloeth Pathi, (Pati) 

031. Kurnia Fajar (Wonogiri) 

032. Alek Brawijaya (Teluk Kijing Sumatra Selatan) 

033. Nuraini (Surakarta) 

034. Alias, (Kendari) 

035. Sofyan RH. Zaid (Sumenep) 

036. Ukrowiyah (Kediri) 

037. Markhatul Hamidah (Tangerang Selatan) 

038. Syarifuddin Arifin (Padang)

 039. Norool Fahriyah, (Pulang Pisau, Kalteng) 

040. Dasuki Kosim (Indramayu) 

041. Ayuning Tyas Muji Rahayu (Gresik) 

042. Wahyu Hidayat( Banyuwangi) 

043. Fitry Nurul Hanie (Medan) 

044. Ni Made Rai Sri Artini (Kab Badung ,Bali) 

045. Selendang Sulaiman (Badung Bali) 

046. Yose Rizal Triarto (Cirebon) 

047. Muakrim M Noer Soulisa (Maluku Tengah)

048. Sokanindya Pratiwi Wening (Aceh Utara) 

049. Hasan Bisri BFC (Bogor) 

050. Samuel Jogawi (Pekalongan) 

051. Wadie Maharief (Yogyakarta) 

052. Herlina Priyambodo (Jakarta) 

053. Eddie MNS Soemanto (Padang) 

054. Irawati (Pidie) 

055. Dewa Sahadewa (Kupang) 

056. Saifa Abidillah (Bantul) 

057. Darman D. Hoeri (Malang) 

058. Soekoso DM (Purworejo) 

059. Joni Affandi (Cirebon) 

060. Nurjanah Nasution (Medan) 

061. Buana K.S (Sidoarjo Jawa Timur) 

062. A. Rosidi (Sumenep) 

063. Abu Ma’mur MF(sumenep) 

064. Ikvan Hadi Prasetyo (Surabaya) 

065. Alif Raung Firdaus (Jember) 

066. Hartina Samosir (denpasar) 

067. Edi Purwanto(Lampung Selatan) 

068. Andre Wijaya (Binjai Sumatera Utara) 

069. Tara Kartika Soenarto (Surakarta) 

070. Imamah Fikriyati Azizah (Klaten) 

071. Seruni Unie (Solo) 

072. Tri Okta Argarini (Kediri) 

073. Elvandarisa Astandi (Malang)

074. Purwanto (Surakarta) 

075. Shonhaji (Sidoarjo )

Penyair Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia

Jilid IV Margasatwa

1.Abu Ma’mur MF (Brebes)

2.Agustav Triono (Purbalingga)

3.Alveng Subrata(Surabaya)

4.Amrin Moha (Cirebon)

5.Anggoro Suprapto(Semarang)

6.Anjrah Lelono Broto(Jombang/Mojokerto)

7.Arif Khilwa (pati)

8.Ari Witanto (Bekasi)

9.Arwinto Syamsunu Ajie(Kebumen)

10.Arya Setra (Jakarta Utara)

11.Bambang Widiatmoko(Jakarta)

12. Damar Angara (Demak)

13.Dedy Tri Riyadi (Tangerang)

14.Denting Kemuning(Surabaya)

15.Denis Hilmawati (Bekasi )

16.Dharmadi, DP (Purwokerto)

17.Daviatul Umam (Sumenep)

18.Eka Rs (Tasikmalaya)

19.Ersa Sasmita(Jakarta)

20.Eno El Fadjeri (Jakarta Barat)

21.Eri Sofratmin (Muara Bungo Jambi))

22.Faiz Saf'ani(Tegal)

23. Fitrah Anugerah(Bekasi)

24. H. Shobir Poer (Tangerang)

25. Hadi sastra(Tangerang)

26.Harmany (Pamekasan)

27.Hasan Maulana A. G( Serawak Malaysia)

28..Heru Mugiarso(Semarang)

29.Jen Kelana(Muara Angin Jambi)

30.Kurniawan Yunianto(Semarang)

31.Little Lite (Muara Bungo, Jambi)

32.Mike Dwi Setiawati(Cirebon)

33..Mohamad Firdaus (Banyumas)

34.Muakrim M Noer Soulisa (Maluku Tengah)

35.Mukti Sutarman Espe (Kudus)

36.Nanang Suryadi (Malang)

37.Navys Ahmad(Tangerang)

38. Ni Made Rai Sri Artini (Denpasar)

39.Novia Rika (Jakarta)

40.Rachmad Basuni (Solo)

41.Refa Kris Dwi Samanta (Banyumas)

42.Rere Desvada (Bandung)

43.Riswo Mulyadi (Banyumas)

44.Rg Bagus Warsono(Indramayu)

45.Sami’an Adib (Jember)

46.Shon Sweet's(Sidoarjo)

47.Sumrahhadi (Munadi Oke)(Jakarta)

48.Sri Subekti Handayani (Bandung)

49.Supi El-Bala (Tangerang)

50.Suyitno Ethex (Mojokerto)

51.Tajuddin Noor Ganie(Banjarmasin)

52..Thomas haryanto soekiran(Purworejo)

53.W Haryanto(Blitar)

54.Wadie Maharief (Jogyakarta)

55.Wahyudi Abdurrahman Zaenal (Ketapang Kalbar)

56. Wans Sabang(Jakarta)

57.Yuyun Ambarwanto(Wonogiri)

5.Penyair Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia

Jilid V Rasa Sejati

Penulis : 

1. Aang A.K (Jakarta) 

2. Abu Ma’mur MF (Brebes) 

3. Ade Sri Hayati (Indramayu) 

4. Andi Surya (Bogor) 

5. Agung Wig Patidusa (Semarang) 

6. Agus Sighro Budiono (Bojonegoro) 

7. Agustav Triono (Banyumas) 

8. Af Dhal, Heran (Muara Bungo, Jambi) 

9. Anggoro Suprapto ( Semarang) 

10. Artvelo Sugiarto (Semarang) 

11. Arya Setra (Jakarta) 

12. Asep Dani (Cianjur) 

13. Bayu Aji Anwari (Semarang) 

14. Dasuki Kosim (Indramayu) 

15. Djemi Tomuka(Manado) 

16. Eddy Pramduane (Jakarta) 

17. Eko Saputra Poceratu (Ambon) 

18. Eri Syifratmin (Muara Bungo) 

19. Gampang Prawoto (Bojonegoro) 

20. Harmany (Pamekasan) 

21. Hasan Maulana A. G (Subang) 

22. Marthen Luther Reasoa, (Ambon Maluku) 

23. Mohamad Amrin/Amrin Moha (Cirebon) 

24. Mohamad Iskandar (Demak) 

25. Muhammad Daffa, (Banjarbaru) 

26.Muhammad Lefand (Jember) 

27. Muakrim M Noer ( P Buru) 

28. Munadi Oke (Pesisir Selatan Sumatera Barat) 

29. Najibul Mahbub (Pekalongan) 

30. Ni Made Rai Sri Artini (Denpasar) 

31. Novia Rika (Jakarta) 

32. Nunung Noor El Niel (Denpasar, Bali) 

33. Nur Komar (Jepara) 

34. Osratus (Sorong) 

35. Rahmat Basuni (Solo) 

36. Riswo Mulyadi (Banyumas) 

37. Salimi Ahmad (Jakarta) 

38. Sami’an Adib (Jember) 

39. Sapin (Majalengka) 

40. Senandung Pusara/Eka Rs (Tasikmalaya) 

41. Shonhaji Muhammad (Sidoarjo) 

42. Slamet Unggul (Semarang) 

43. Sokanindya Pratiwi Wening (Aceh) 

44. Suhaeli (Indramayu) 

45. Supi El-Bala (Tangerang) 

46. Syahriannur Khaidir (Sampang) 

47. Syarif hidayatullah (Banjarmasin) 

48. Thomas Haryanto Soekiran (Purworejo) 

49. Tosa Poetra (Trenggalek) 

50. Wadhie Maharief (Jogyakarta) 

51. Wardjito Soeharso (Semarang) 

52. Winar Ramelan (Denpasar Bali ) 

53. Zaeni Boli (Bekasi)

6.Penyair Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia

Jilid VI Indonesia Lucu 2018

1.Adelia Dwi Cahyani, (Ponorogo, Jawa Timur).

2.Agus (Makasar)

3.Alek Brawijaya (Musi Banyuasin)

4.Aloysius Slamet Widodo, (Jakarta)

5.Aloeth Pathi (Pati)

6.Ancis Mura (Maumere , Flores)

7.Anggoro Soeprapto (Semarang)

8.Arfian Catur Juliarfan, (Bulukumba)

9.Arfian Rizky Pratama (Nganjuk)

10.Arizto rianthoby thextc, (Flores Adonara)

11.Arya Setra, (Jakarta)

12.Asrul Irfanto, (Bojonegoro)

13.Astika Elfakhri (Kendari)

14.Bambang Widiatmoko (Bekasi)

15.Buanergis Muryono (Bogor)

16.Bunga Citra Perdana (Malang)

17.Brigita Neny Anggraeni, (Semarang)

18.Ceissar Sihotang (Jakarta)

19.Chalvin Papilaya (Ambon)

20.Denis Hilmawati, (Bekasi)

21.Dewa Sahadewa, (Kupang)

22.Diah Natalia (Jakarta)

23.Dicky Armando, S.E., (Pontianak)

24.Dwi Nurul Idayanti (Sidoarjo)

25.Elok Faiqotul Hima, (Banyuwangi)

26.Fahad Fajri (Karawang)

27.Fajar Chaidir Qurrota A’yun, (Bekasi)

28.Fian N , (Flores)

29.Fathurossi ,(Sumenep)

30.Funuun A.B.M, (Semarang)

31.Ghofiruddin Alfian, (Trenggalek)

32.Gilang Teguh Pambudi, (Bandung)

33.Hafizhah Nurdini (Tanah Bumbu , Kalsel)

34.Harkoni Madura (Sampang)

35.Hasan Bisri BFC (Bogor)

36.Heru Mugiarso, (Semarang)

37.Ihya Maulida (Balangan Kalsel)

38.Iskandar Zulkarnain (Sumenep)

39.Iwan Bonick (Bekasi)

40Khoerun Nisa, (Tegal)

41.Lailia Nurul Fauziah , (Pati)

42.Lina Kus Dwi Sukesi (Madiun)

43.M.Asep Saypulloh (Kediri)

44.M. Rofiqi Fahmi HR (Sumenep)

45.Maman Empun (Lombok Tengah)

46.Marlin Dinamikanto, ( Jakarta)

47.Masimus A. L. Sawung. (Maumere)

48.Miftahur Rahim (Pati)

49.Moh. Zainudin

50.Moh Zaini Ratuloli (Larantuka)

51.Mohammad Ikhsan Firdaus, ( Bogor)

52.Muhammad Daffa, (Banjarbaru)

53.Muhammad Fawaz

54.Mukhlisin. (Bone)

55.Muttaqin Haqiqi (Semarang)

56.Naafi’ Fitriani Sri Sundari (Pontianak)

57.Najibul Mahbub (Pekalongan)

58.Nazil

59. Nita Pujiasih

60.Nurholis, (Kutai Kartanegara)

61.Nur Komar, (Jepara)

62.PEmppy C S (Jakarta)

63.P.Lugas.N (Solo)

64.Pranaja Akbar Suranto (Kuningan)

65.Purnama Sari, (Ngawi)

66.Raden Rita Maimunah (Padang)

67.Raditya Andung Susanto (Brebes)

68.Rahmat Akbar (Kotabaru Kalsel)

69.Rahel Tambun (Medan)

70.Raidhatun Ni’mah (Banjarmasin)

71.RB. Edi Pramono, (Jogyakarta)

72.Riki Utomi (Selatpanjang Riau)

73.Rizki Andika (Karawang)

74.Rizky Saputra, (Blitar)

75.Rizqy Fajarreza (Indramayu)

76.Roni Nugraha Syafroni,(Karawang)

77.Roymon Lemosol, (Seram, Ambon)

78.Sami’an Adib (Jember)

79.Sang Agni Bagaskoro, (Jogyakarta)

80.Sapin Ahmad (Kuningan)

81.Septiannor Wiranata (Kota Baru, Kalsel)

82.Sarwo Darmono (Lumajang)

83.Sigar Aji Poerana, (Bandung)

84.Siti Faridah, (Tasikmalaya)

85.Siti Fatimah Suwito (Palembang)

86.Siwi Puji Rahayu (Jakarta)

87.Snta Ayuning Tyas

88.Soekoso DM, (Purworejo)

89.Sokanindya Pratiwi Wening (Krueng Geukueh)

90.Sri Budiyanti,(Demak)

91.Sri Sunarti (Indramayu)

92.Syaiful B. Harun (Palembang)

93.Syahriannur Khaidir, (Sampit)

94.Sus S. Hardjono , (Sragen)

95.Tarni Kasanpawiro, (Kebumen)

96.Tajuddin Noor Ganie (Banjarmasin)

97.Tri Munawaroh

98.Virna Mutiara Wahyu, (Depok)

99.Vitalis Koten , (Maumere)

100.Wadie Maharief (Jogyakarta)

101.Wage Tegoeh Wijono (Banyumas)

102.Wahyudi Abdurrahman Zaenal (Pontianak)

103.Wardjito Soeharso (Semarang)

104.Wirol O. Haurissa (Ambon)

105.Yan Ari Wibowo , (Jakarta)

106.Yanu Faoji, (Jakarta)

107.Yemi Alfiani (Kerinci ,Jambi)

108.Yoseph Yoneta Motong Wuwur, (Lembata)

109.Yuri Rakasiwi, ( Mempawah)

110.Zam'sta, (Sumenep)

7.Penyair Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia

Jilid VII

1.Raeditya Andung Susanto (Brebes)

2.Carmad.(Indramayu)

3.Anisah

4. Ure Maran (Larantuka)

5. Zaeni Boli (Larantuka, Flores)

6. Sarwo Darmono (Lumajang)

7.Gilang Teguh Pambudi (Jakarta)

8. Bd'oel Santri Bangor

 9. Mohd Zainal Bin Abdul Karim (Pasangkayulawesi Barat)

10. Teguh Ari Prianto (Cimahi)

11.Rg Bagus Warsono (Indramayu)

12. Pensil Kajoe

13.Heru Mugiarso (Semarang)

14.Emby B. Metha (Lama Halla, Flores)

15.Sami’an Adib (Tegal)

16. M. Sapto Yuwono (Muara Bungo)

17. (Arie Png Adadua) Syaiful B. Harun.(Palembang)

18.Agus Mursalin (Kebumen)

19. Sugeng Joko Utomo.  (Gombong)

20.M Dhaun El Firdaus (Gombong)

21.Karan Figo (Jakarta).

22.Anom Triwiyanto (Gombong)

23.Buanergis Muryono (Depok)

24. Lela Hayati (Bandung)

25.Barokah Nawawi (Semarang)

26.Sukma Putra Permana (Kota Gede)

27. Fian N,Dalam Waktu (Maumere)

28. Wanto Tirta (Banyumas)

8.Penyair Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia

Jilid VIII Corona 2020

1.A.Zainuddin Kr, (Pekalongan)

2.Abidi Al-Ba'arifi Al-Farlaqi (Aceh)

3.Ade Sri Hayati, (Indramayu)

4.Aditya Mahdi F, (Depok)

5.Agus Mursalin, (Kebumen)

6.Agus Pramono, (Mojokerto)

7.Agus Sighro Budiono, (Bojonegoro)

8.Agustav Triono, (Purbalingga)

9.Andi Jamaluddin, AR. AK., (Tanah Bumbu)

10.Anisah, (Magelang)

11.Anisah Effendi, (Indramayu)

12.Arif Abdil Bar, (Probolinggo)

13.Arya Setra, (Jakarta)

14.Asep Muhlis , (Serang)

15.Asih Minanti Rahayu, (Jakarta)

16. Asril Arifin(Indramayu)

17.Asro al Murthawy, (Marangin)

18.Azti Kintamani K , (Bandung)

19.Azizah Rifada Muhallima, (Kudus)

20.Bambang Eka Prasetya (Magelang)

21.Beti Novianti, (Bengkulu)

22.Buana KS, (Bungo)

23.Brigita Neny Anggraeni, (Blora)

24.Caridah Hartati, (NN)

25.Dhea Lingkar , (Surabaya)

26.Diah Natalia, (Jakarta)

27.Dian Rusdi, (Bandung)

28.Dwi Wahyu Candra Dewi, (Blora)

29.Dyah Setyawati, (Tegal)

30.Eksan Su, (Malang)

31.Eli Laraswati, (Jakarta)

32.Emby Bharezhy Boleng Metha, (Flores Timur)

33.Eri Syofratmin, (Bungo)

34.Evita Erasari, (Semarang)

35.Firman Wally, (Ambon)

36.Gampang Prawoto, (Bojonegoro)

37.Gilang Teguh Pambudi. (Jakarta)

38.Giyanto Subagio, (Jakarta)

39.Hermawan , (Padang)

40.Hasani Hamzah (Sumenep)

41.Herisanto Boaz, (Bandung)

42.Heru Patria, Pageblug, (Blitar)

43.Heru Mugiarso, (Semarang)

44.Harkoni Madura (Banyuates)

45.I Made Suantha, (Denpasar)

46.Iie Alie (Yusriani), (Jogyakarta)

47.Indri Yuswandari, (Kendal)

48.Irna Ernawati, (Bogor(

49.Is Mugiyarti, (Sragen)

50.Junaidi, (Pati)

51.Kurliyadi, (Cirebon)

52.Kurnia Kaha, (Jakarta)

53M. Johansyah (Tanah Bambu)

54.M.Muchdlorul Faroh, (Pati)

55.Marlin Dinamikanto , (Depok)

56.Meinar Safari Yani, (Klaten)

57.Mohammad Mukarom, (Wonosobo)

58.Mim A Mursyid, (Madura)

59.Muhammad Jayadi , (Balangan)

60.Muhammad Lefand , (Jember)

61.Muhammad Tauhed Supratman, (Pamekasan)

62.Maya Ofifa Kristianti , (Semarang)

63.Nanang R Supriyatin, (Jakarta)

64.Naning Scheid , (Brussel)

65.Nok Ir, (Sumenep)

66.Nuraedah, (Indramayu)

67.Nurinawati Kurnianingsih(Cilacap)

68.Omni Koesnadi (Jakarta)

69.Profijesarino Ubud DH. (Bandung)

70.Pensil Kajoe , (Banyumas)

71.Rg Bagus Warsono, (Indramayu)

72.Rosmita, (Muaro Jambi)

73.Rayako Dekar King, SY, (Aceh)

74.Ryan Aria Arizona, (Pekalongan)

75.Roymon Lemosol, (Ambon)

76.Rut Retno Astuti, (Bandung)

77.Raden Rita Maimunah, (Padang)

78.Sahaya Santayana, (Tasikmalaya)

79.Salimi Ahmad, (Jakarta)

80.Salman Yoga S, (Aceh)

81.Sami’an Adib, (Jember)

82.Sanur Keziandari, (Bandung)

83.Sarwo Darmono, (Lumajang)

84.Silivester Kiik, (Atambua)

85.Siswo Nurwahyudi , (Bojonegoro)

86.Soei Rusli, (Padang)

87.Supianoor , (Kusan Hulu)

88.Sutarso, (Sorong)

89.Sutarno Sk, (Jakarta)

90.Sukma Putra Permana, (Bantul)

91.Sulistyo , (Jakarta)

92.Sugeng Joko Utomo , (Tasikmalaya)

93.Sujudi Akbar Pamungkas, (Tuban)

94.Sudarmono , (Bekasi)

95. Sumrohadi , (Jakarta)

96.Supriyadi Bro (Surabaya)

97.Suyitno Ethexs, (Mojokerto)

98.Syafaruddin Marpaung, (Tanjungbalai)

99.Syahriannur Khaidir, (Sampang)

100.Syamsul Bahri, (Subang)

101.Teguh Ari Prianto, (Bandung)

102.Tjaha Kum, (Hoelea)

103.Uswatun Khasanah, (Gresik)

104.Wadie Maharief, (Jogjakarta)

105.Wanto Tirta, (Banyumas)

106.Wastirah, (Indramayu)

107.Wardjito Soeharso, (Semarang)

108.Wyaz Ibn Sinentang, (Pontianak)

109.Yoe Irawan, (Sukabumi)

110.Yublina Fay ,(NN)

111.Zaeni Boli, (Flores)

Penyair Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia

Jilid IX Gembok 2021

1/1.A. Zainuddin Kr (Pekalongan)

2/2. Alifah NH (Mojokerto)

3/3. Ade Irman Saepul (Cianjur)

4/4. Aditya Mahdi Farsya/ Aditya Majong (Depok)

5/5. Agus Mursalin (Kebumen)

6/6. Agus Sighro Budiono (Bojonegoro)

7/7. Aisyah Rauf (Bulukumba)

8/8. Alfiah S Putra (Bekasi)

9/9. Amal Bin Mustofa (Bogor)_

10/10. Anisah (Magelang)

11/11. Anis Muchtarom (Mojokerto)

12/12. Ardhi Ridwansyah (Jakarta)

13/13. Arnita (Bandung)

14/14. Arya Setra (Jakarta)

15/15. Asro Al Murthawy (Merangin)

16/16. Aloeth Pathi (Pati)

17/17. Asih Minanti Rahayu,(Cilacap)

18/18. Abidi Al-Ba'arifi Al-Farlaqi ( Bireuen)

19/19. Alfiah S Putra (Bekasi)

20/20. Aloysius Slamet Widodo (Jakarta)

21/21. Aku Polma Chaniago (Batam)

22/22. Arya Arizona (Pekalongan)

23/23. Ayu Siti (Pelaihari)

24/24. Atek Muslik hati (Ambon)

25/25. Apri Medianingsih (Way Kanan)

26/26. Ary Toekan (Adanora, Flores Timur)

27/27. Asep Khairul Akbar (Tanah Datar Sumbar)

28/28. Ahmad Zainuddin Ujung (Dairi)

29/1. Barlean Aji (Jember)

30/2. Buana KS (Bungo, Jambi)

31/3. Budi Riyoko (Banyuasin)

32/4. Buya Al Banjari (Martapura)

33/5. Beti Novianti (Mukomuko)

34/6. Bijuri (Pinanggian)

35/7. Brigita Neni Anggraeni (Blora)

36/1. Chanchan Parase (Batam)

37/2. Che Aldo Kelana (Atambua)

38/1. Dedari Rsia (Kupang)

39/2. Dyah Nkusuma (Wonosobo)

40/3. Dedi Wahyudi (Karimun Kep.Riau)

41/4. Dalle Dalminto (Bantul)

42/5. Dwi Anggraini Mujiman (Medan)

43/6. Dwi wahyu Candra Dewi (Blora)

44/1. Edison P. Malau (Dairi, Sumut)

45/2. Eko Windarto (Malang)

46/3. Ence Sumirat (Cianjur)

47/4. Evita Erasari (Semarang)

48/1. Funky Zubair Affandy (Sampang)

49/1. Gambuh R. Basedo (Rembang)

50/2. Gampang Prawoto (Bojonegoro)

51/3. Gilang Teguh Pambudi (Jakarta)

52/1. Hapsah Sengaji (Larantuka)

53/2. Hasani Hamzah (Sumenep)

54/3. Hendri Amin Raja Cinta (Muaro Bungo)

55/4. Hendra Sukmawan (Garut)

56/5. Hendro Suryosastro (Jogyakarta) 57/6. Herman Suryadi (Bengkulu)

58/7. Heru Patria (Blitar)

59/8. Herry Trunajaya (Balikpapan)

60/1. Ignas N. Hayon (Tambaloka Sumba Barat Daya)

61/2. I Made Suantha (Denpasar)

62/3. Irawati (Agam)

63/4. Irwansyah (Bogor)

64/5. Istikomah (Magelang)

65/6. Indri Yuswandari (Kendal)

66/7. Isnaeni HS (Pamekasan)

67/8. Is Mugiarti (Sragen)

68/9. Indra Anwar (Maros Sulawesi Selatan)

69/10. Iwan Bonick (Bekasi)

70/1. Jenika Widiya (Bekasi)

71/2. Julianti Julianti (Tangerang)

72/1. Kasdi Kelanis (Sragen)

73/2. Khalidah Ali Z (Martapura)

74/3. Khalid Alrasyid (Mojokerto)

75/4. Khoirul Mujib (Mojokerto)

76/5. Krislam Yusuf (Ponorogo)

77/1. Lebe Penyair /Agus Tarjono (Brebes)

78/2. Lis Erviana Ramlan (Deli Tua, Sumut)

79/1. M Tauhed Supratman (Pamekasan)

80/2. M Johansyah (Tanah Bumbu)

81/3. Marshelina (Samarinda)

82/4. Marthen Luther Reasoa (Ambon)

83/5. Meri Anggraini Abdul Manan (Padang)

84/6. Moh Shadam Taqiyyuddin Azka

85/7. Mohammad Saroni (Mojokerto)

86/8. Muhammad Abdul latif (Kendal)

87/9. Muhammad Lefand (Jember)

88/10. Muhammad Malindo (Watimaha NTT)

89/11. Muhammad Jayadi (Balangan)

90/12. Mani Selesue (Maluku Tengah)

91/13. Marlin Dinamikanto (Jakarta)

92/14. Moehammad Abdoe (Malang)

93/15. Mohammad Saroni (Mojokerto)

94/16. Muhammad Syaeful Anam (Ciamis)

95/17. Mimi Marvill, (Temanggung)

96/18. Mustiar Ar (Meulaboh)

97/10. Masyono Bunergis Muryono (Bali)

98/11. Muhammad Lutfi

99/12. Nabilah Nur Nasyirah (Tanjung Radeb)

100/1. Naning Scheid (Brussel)

101/2. Nia Rohania (Cianjur)

102/3. Nok Ir (Sumenep)

103/4. Nurhayati (Bekasi)

104/5. Nur Khofifah (Banyuwangi)

105/1. Odi Shalahuddin (Sleman)

106/ 2. Oka Miharza (Tanah Laut)

107/3. Osratus (Sorong)

108/1. Pensil Kajoe (Banyumas)

109/2. Petrus Nandi (Maumere)

110/3. Putri Bungsu (karannganyar)

111/4. Prayit. Sp (Pekalongan)

112/5. Pri Gurit (Pekalongan)

113/1. Q Alsungkawa (Lampung Barat)

114/1. R. Budiman (Garut)

115/2. Raden Rita Maimunah (Padang)

116/3. Rakai Lukman (Gresik)

117/4. Rasuna (Hulu Sungai Selatan)

118/5. Rissa Churria (Bekasi)

119/6. Ria Mi (Malang)

120/7. Rina Yuliana (Lombok)

121/8. Raden Mas Soedarmono (Bekasi)

122/9. Rai Sri Artini (Denpasar)

123/10. Rita Orbaningrim (Magetan)

124/11. Rosmita ,S.Pd (Jambi)

125/12. Rohani Athala (Aceh Barat Daya)

126/13. Rasif Arisa (Jambi)

127/1. S Suratman Suras (Cilacap)

128/2. Shah Kalana Alhaji (Samarinda)

129/3. Sami’an Adib (Jember)

130/4. Sarwo Darmono (Lumajang)

131/5. Silivester Kiik (Atambua)

132/6. Siti Ratna Sari ( Berau)

133/7. Siti Subaida (Sumenep)

134/8. Siti Rukayah (Tanah Laut)

135/9. Selly Gunawi Ayu (Bandung)

136/10. Sugeng Joko Utomo (Tasikmalaya)

137/11. Soekardi Wahyudi (Kutai Kartanegara)

138/12. Selamat Said Sanib (Samarinda)

139/13. Sumrahadi/Munadi Oke (Jakarta)

140/14. Sri Asih (Pasuruan)

141/15. Sri Gumilang (Depok)

142/16. Sukma Putra Permana (Bantul)

143/17. Sulistyo (Jakarta)

144/18. Suneni (Indramayu)

145/19. Supianoor (Tanah Bumbu)

146/20. Surasono Rashar (Mojokerto)

147/21. Syahrianur Khaidir (Sampit)

148/22. Syahryan Khamary (Tidore)

149/1. Tri Wahyuni (Kulonprogo)

150/2.Tono (Blora)

151/1. Uyan Andud (Kediri)

152/1. Wanto Tirta (Banyumas)

153/2. Wardjito Soeharso (Semarang)

154/3. Wyaz Ibn Sinentang (Ketapang Kalbar)

155/4. Wayan Budiartawan (Bali)

156/5. Winar Ramelan (Denpasar)

157/6. Wiwin Herna Ningsih (Bandung Barat)

158/1. You Irawan (Sukabumi)

159/2. Yublina Fay (Kupang)

160/3. Yus Harris (Jombang)

161/1. Zaeni Boli (Larantuka)

     Penyair Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia

Jilid X Prasasti Antologi Untaian Sastrawan Dalam Cerita Khasanah Daerah,

Pelangi Dipa Nusantara Cahaya Khatulistiwa Amanat Sastratama Pujangga Modern Republik Indonesia Leksikon Abadi 2022 Emas

Penyair : 

1.A. Kusairi,Mahakam, (Samarinda)

2.A.Zainuddin Kr. Kang Zay, (Pekalongan)

3.Abede,(Sukorejo)

4.Abidi Al-Ba'arifi Al-Farlaqi, (Bireuen) 

5.Agoes Andika Ask, (Singaraja)

6.Agus Budi Wahyudi, (Pati)

7.Agustri Kurniawan, (Padang)

8.Ahmad Z Ujung, (Dairi)

9.Amiruddin Hasan, (Majene)

10.Aliyah Machmud Achmad, (Indramayu)

11.Anisah Effendi, (Cirebon)

12.Arifin Brandan, B (Yogyakarta)

13.Arnita, (Bandung Barat)

14.Arya Setra, (Jakarta)

15.Asro Al Murthawy, (Merangin)

16.Arie Png Adadua, (Jakarta)

17.Atek Muslik Hati, (Ambon)

18.Ayu Siti, (Tanah Laut)

19.Bambang Widiatmoko, (Yogyakarta)

20.Barokah Nawawi, (Purworejo)

21.Bi Yang Lana, (Indramayu)

22.Botor Trilambang, (Batu)

23.Christya Dewi Eka, (Semarang)

24.Denon Yuliwati , (Indramayu)

25.Denting Kemuning, (Surabaya)

26.Endang Supriadi, (Depok)

27.El-Amirin, (Sumenep)

28.Elly Azizah, (Bengkulu)

29.Ence Sumirat, (Cianjur)

30.Fahmi Wahid, (Balangan)

31.Firman Wally, (Indragiri Hilir)

32.Gambuh R Basedo, (Bekasai)

33.Gilang Teguh Pambudi, (Jakartra)

34.Hafney Maulana, (Indragiri Hilir)

35.Hasani Hamzah, (Sumenep)

36.Hendra Sukmawan, (Garut)

37.Heru Patria Patria, (Blitar)

38.I. Made Suantha , (Denpasar)

39.Iiis Singgih, (Malang)

40.Iwang Nirwana, (Pemalang)

41.Kawe Shamudra, (Batang)

42.Khalid Alrasyid, (Mojokerto)

43.M. Abdul Roziq, (Bojonegoro)

44.Made Aripta Wibawa, (Denpasar)

45.Meinar Safari Yani, (Balikpapan)

46.Merawati May, (Bengkulu)

47.Mimi Marvill, (Temanggung)

48.Moh. Jumadi, (Grobogan)

49.Mohammad Saroni, (Cilacap)

50,Muhammad Lefand (Jember)

51.Muharni Setia Putri, (Indramayu) 

52.Mukti, (Malang)

53.Naim Emel Prahana, (Bengkulu)

54.Nanik Utarini , (Merangin)

55.Ngadi Nugroho, (Semarang)

56.Nurhayati, (Bekasi) 

57.Oka Miharzha.S, (Pelaihari)

58.Prawiro Sudirjo, (Bekasi)

59.R.Boedi Budiman, (Garut)

60.Rasif Arisa, (Jambi)

61.Rg Bagus Warsono, (Indramayu)

62.Ria Mi (Malang)

63.Rissa Churria, (Bekasi)

64.Rosmita, (Jambi)

65.S. Ratman Suras, (Medan)

66.Sami'an Adib , (Jember)

67.Sang Bayang, (Ngawi)

68.Silivester Kiik, (Atambua)

69.Siti Ratna Sari (Tanjung Redeb)

70.Slamet Suryadi, (Indramayu)

71.Sri Sunarti Poetry, (Indramayu)

72.Sugeng Joko Utomo, (Tasikmalaya)

73.Sukma Putra Permana. (Bantul) 

74.Suyitno Ethex, (Mojokerto)

75.Syahryan Khamary, (Tidore)

76.Taba Heriyanto , (Bengkulu)

77.Thomas Sutasman, S.Si, (Cilacap)

78.Wandi Julhandi, (Makasar)

79.Wardjito Soeharso, (Semarang)

80.Warsono Abi Azzam, (Cilacap)

81.Wawan Hamzah Arfan , (Cirebon)

82.Winarni Dwi Lestari, (Banjarmasin) 

83.Winar Ramelan, (Denpasar)

84.Yoffie Cahya ,Kastawi , (Majalengka)

85.Yustinus Harris, (Jombang)

86.Zaeni Boli, (Adanora)