Cari Blog Ini

Selasa, 06 Desember 2022

Mengenal Sastrawan Sastratama 21-30

 21). Wardjito Soeharso

.Wardjito Soeharso lahir di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, namun mengenyam pendidikannya di Kota Salatiga. Sejak usia muda, Wardjito sudah mengakrabi dunia seni melalui bacaan komik, cerita silat, dan cerita anak-anak. Dia mulai menulis puisi dan prosa ketika masih duduk di bangku SMP dengan mengirimkan karyanya, baik di majalah remaja maupun di majalah dinding sekolahnya. Lantas dia memperdalam minat sastranya dengan melanjutkan kuliah di jurusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra Universitas DiponegoroSemarang. Selama kuliah, dia aktif dalam kegiatan kelompok teater kampus. Dalam wadah inilah minat dan bakat menulisnya semakin terasah. Banyak puisi dan naskah drama telah ditulisnya. Begitu menyelesaikan kuliahnya, dia bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Kantor Wilayah Departemen Penerangan Provinsi Jawa Tengah. Kesibukannya sebagai PNS pun tak menyurutkan minatnya untuk tetap menjalani proses kreatif sebagai penyair. Bahkan, dari instansinya, dia memperoleh beasiswa melanjutkan pascasarjana di Universitas Boston, Massachusetts, Amerika Serikat dengan mengambil konsentrasi pada bidang International Coummunication. Kini dia menjabat sebagai widyaiswara Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah sembari terus berkarya dan menggerakkan generasi muda untuk mencintai sastra. Karya: Mendung di Atas Kota Semarang (1983), Penerbitan Pers di Indonesia: Dari Undang Undang Sampai Kode Etik (Aneka Ilmu Semarang, 1993), Antologi Puisi Penulismuda (Media ESolusindo Semarang, 2007), Yuk, Nulis Puisi (Percetakan Negara RI Surabaya, 2008), Yuk, Nulis Artikel (Media E-Solusindo Semarang, 2009),  Phantasy Poetica-Imazonation (pmpublisher Semarang, 2010), Ide, Kritik, Kontemplasi (pm-publisher Semarang, 2010),  Puisi Menolak Korupsi 1 (Forum Sastra Surakarta, 2014), Puisi Menolak Korupsi 2 (Forum Sastra Surakarta, 2014) bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Kantor Wilayah Departemen Penerangan Provinsi Jawa Tengah. Kesibukannya sebagai PNS pun tak menyurutkan minatnya untuk tetap menjalani proses kreatif sebagai penyair. Bahkan, dari instansinya, dia memperoleh beasiswa melanjutkan pascasar jana di Universitas Boston , Massachusetts , Amerika Serikat dengan mengambil konsentrasi pada bidang International Coummunication. Kini dia menjabat sebagai widyaiswara Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah sembari terus berkarya dan menggerakkan generasi muda untuk mencintai sastra. Karya:Mendung di Atas Kota Semarang (1983). Penerbitan Pers di Indonesia: Dari Undang Undang Sampai Kode Etik (Aneka Ilmu Semarang, 1993)


Antologi Puisi Penulismu da (Media E Solusindo Semarang, 2007), Yuk, Nulis Puisi (Percetakan Negara RI Surabaya, 2008), Yuk, Nulis Artikel (Media E Solusindo Semarang, 2009), Phantasy Poetica Imazonation (pm publisher Semarang, 2010), Ide, Kritik, Kontemplasi (pm publisher Semarang, 2 010), Puisi Menolak Korupsi 1 (Forum Sastra Surakarta, 2014)Puisi M enolak Korupsi 2 (Forum Sastra Surakarta, 2014)Memo Untuk Presiden (Forum Sastra Surakarta, 2014) Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia (HMGM Indramayu, 2014) Pengantin Langit (BNPT dan Komunitas sastra Indonesia Jakarta, 2014) Puisi: Medium Komunikasi dalam Pembelajaran (AzzaGrafika, 2014) Kumpulan Puisi: Sakkarepmu! (HMGM Indramayu, 2015)


22). Toto St Radik 

Toto St  Radik lahir di desa Singarajan, Pontang, Serang, Banten, 30 Juni 1965.

Karya-karyanya dipublikasikan di berbagai media massa dan telah terbit dalam sejumlah buku, baik karya tunggal, antologi bersama, maupun sebagai editor.

Buku puisi tunggal yang sudah terbit di antaranya adalah: Mencari dan Kehilangan (1996),; Indonesia Setengah Tiang (1999),; Jus Tomat Rasa Pedas (2003),; Pangeran Lelaki yang Tak menginginkan Sorga (2005),; Kepada Para Pangeran (2013), dan

Lidah Politikus (2017). Bergiat di SanggarSastraSerang (s3) dan Majelis Puisi Rumah Dunia.

Saat ini menetap di Penancangan, Kota Serang, Banten

Toto S Radik tahun 1996 sudah menerbitkan antologi puisi tunggal berjudul Mencari dan kehilangan yang diterbitkan oleh Lingkar Sastra dan Teater Serang Banten.


23). I Made Suantha

I Made Suantha, lahir di Sanur, Denpasar, Bali, 24 Juni 1967. Mulai menulis sejak tahun 1984.

puisi-puisinya dimuat di BaliPost. Nusa Tenggara, Karya Bhakti, Suara Karya, Mutiara, Banjarmasin Post, Pelita, Berita Buana dll. Kumpulan puisi tunggal :

PENIUP ANGIN, Pojok Sanur Interprize, 1989

TOGOG YEH, kumpulan puisi Bali, Sanggar Buratwangi, 2002 PASTORAL KUPUKUPU, buku Arti, diterbitkan atas bantuan Widya Pataka, Prov Bali, Agustus 2008. Dan masuk 10 besar KLA ke-9 tahun 2009. LITURGI : PERJALANAN BUNGA ( Ibudah Benda Mati). Sebuah Manuskrip Puisi, 1993 (lihat Blog Penyair Bali) TAMAN SEPASANG KUPUKUPU, sebuah manuskrip Puisi, (dihibahkan ke Lumbung Puisi, sebagai Dokumentasi sastra). Serta beberapa Antologi Puisi Bersama:. PUISI INDONESIA,1987, Forum Puisi Indonesia 1987 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta 1987.

HRAM, puisi bersama tiga Penyair Bali, I Ketut Suwidja, I Nyoman Wirata, Adhy Ryadi, 1988

PERJALANAN, antologi bersama Sanggar Minum Kopi, 1990. SILAHTURAMI KUPUKUPU, kumpulan puisi bersama Sinduputra, 2005 142 PENYAIR MENUJU BULAN, kelompok studi Sastra Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Desember 2006. BIBLIOGRAFI SASTRAWAN BALI, Dinas Kebudayaan Prov Bali,2009. PERCAKAPAN LINGUA FRANCA, antologi puisi Temu Sastrawan Indonesia III/2010. PROKLAMASI LINGKUNGAN, Hikayar Abad Tiba, Aksi Sastra Lingkungan, 2004 JEJAK TAK BERPASAR, komunitas Sastra Indonesia 2025 TONGGAK TEGAK TOLERANSI, Sastra Meretas Perbedaan, MPU X, Kupang NTT, Oktober 2015. TANCEP KAYON, antologi Puisi, Yayasan Lekssika, Ed. Bambang Widiatmoko, 2006

NEGERI BAHARI, komunitas Negeri Poci, 2018

SENYUMAN LEMBAH IJRN (2018). TIFA NUSANTARA – 4. SARON (2018)

CINCIN API, antologi puisi, Balai Bahasa Jawa Tengah, 2019. TUTUR BATUR, 2019. BANDARA DAN LABALABA, 2019. GAMBANG SEMARANG, puisi Semarangan, 2020. SEMESTA JIWA, puisi Rumah Semesta Bali, 2020. CORONA, Penyair Indonesia Mencatat Peristiwa Negeri, 2020. ANTOLOGI SAMPAH, Lumbung Puisi, 2020.


24). John Siregar

John Siregar lahir di Pemantangsiantar, 10 September 1953, memasuki Unv. Kristen Satya Wacana , Warwick dan Unv. Dortmund Jerman. Penyair yang pernah menjadi Dosen di beberapa universitas termasuk Pascasarjana Unv. Indonesia ini menyukai puisi, mengajar sosiologi di Sekolah Pelangi Jakarta.  Merajut Kisah Perjalanan adalah kumpulan puisi rohani.


25). Ali Samsudin Arsy 

Ali Syamsudin Arsi , lahir di Barabai, Kab. Hulu Sungai Tengah, Prov. Kalimantan Selatan. Kini tinggal di kota Banjarbaru, Prov. Kalsel. Pendiri dan Ketua Forum Taman Hati, diskusi sastra dan lingkungan, bersama M. Rifani Djamhari. Pendiri dan Pembina Sanggar Sastra Satu Satu Banjarbaru. 

Karya –aryanya antara lain :1. Negeri Benang Pada Sekeping Papan (Tahura Media, Banjarmasin, Januari 2009).  2. Tubuh di Hutan Hutan (Tahura Media, Banjarmasin, Desember 2009). 3. Istana Daun Retak (Framepublishing, Yogyakarta, April 2010). 4. Bungkam Mata Gergaji (Framepublishing, Yogyakarta, Februari 2011).

Tahun 1999 menerima hadiah sastra dari Bupati Kabupaten Kotabaru.  Tahun 2005 menerima hadiah seni bidang sastra dari Gubernur Kalimantan Selatan. Tahun 2007 menerima hadiah sastra bidang puisi dari Kepala Balai Bahasa Banjarmasin. Tahun 2012 menerima penghargaan pada acara Tadarus Puisi & Silaturrahmi Sastra, Pemerintah Kota Banjarbaru melalui Dinas Pariwisata, Budaya dan Olah Raga. Pada malam Tadarus Puisi dan Silaturrahmi Sastra tahun 2014 kembali mendapat penghargaan sastra oleh Pembko Banjarbaru melalui Dewan Kesenian Kota Banjarbaru, penilaian berdasarkan standar kekaryaan dan aktifitas bersastra. Penyair ini tinggal di Banjarbaru.


26). Winar Ramelan 

Winar Ramelan lahir di Malang 05 Juni, kini tinggal di Denpasar. Menulis kumpulan puisi tunggal dengan judul Narasi Sepasang Kaos Kaki. Puisinya pernah di muat harian Denpost, Bali Post, majalah Wartam, Dinamikanews, Tribun Bali, Pos Bali, konfrontasi.com, Sayap Kata, Dinding Aksara, detakpekanbaru.com. Kompasiana, Flores Sastra, Antologi bersama Palagan, Untuk Jantung Perempuan, Melankolia Surat Kematian, Klungkung Tanah Tua Tanah Cinta, Tifa Nusantara 3, Puisi Kopi Penyair Dunia, Pengantin Langit 3, Seberkas Cinta, Madah Merdu Kamadhatu, Lebih Baik Putih Tulang Dari Pada Putih Mata, Progo Temanggung Dalam Puisi, Rasa Sejati Lumbung Puisi, Perempuan Pemburu Cahaya, Mengunyah Geram Seratus Puisi Melawan Korupsi, Jejak Air Mata Dari Sittwe ke Kuala Langsa, Senja Bersastra di Malioboro, Meratus Hutan Hujan Tropis, Ketika Kata Berlipat Makna,Tulisan Tangan Penyair Satrio Piningit.


27). Gilang Teguh Pambudi 

Gilang Teguh Pambudi, dikenal sebagai Seniman Radio, penyair, dan Pembina Komunitas Seni. Setelah meninggalkan bangku mengajar, berbekal bakat seni dan sertifikat peserta terbaik nasional pendidikan jurnalistik FP2M Jakarta (1991), memilih fokus aktif di radio sebagai jurnalis, penyiar, Programmer dan Kepala Studio. Penyair yang pernah aktif sebagai jurnalis radio di LPS PRSSNI Jawa Barat dan beberapa radio ini, juga dikenal sebagai narasumber acara Apresiasi Seni dan Apresiasi Sastra di radio-radio, terutama karena aktivitasnya sebagai ketua yayasan seni Cannadrama. Menulis di koran sejak kelas 1 SMA/SPGN. Puisi-puisinya telah terbit dalam berbagai buku, baik dalam antologi bersama maupun antologi sendiri. Data diri kepenyairannya bisa dibaca dalam buku Apa Dan Siapa Penyair Indonesia yang diterbitkan oleh Yayasan Hari Puisi Indonesia. Empat buku antologi puisi terbarunya yang telah diterbitkan oleh penerbit J-Maaestro adalah Jalak (Jakarta Dalam Karung),TAGAR (Tarian Gapura), Mendaki Langit, 100 Aksi Puisi Pramuka, dan ZIRA (Planetarium Cinta). Satu buku serba-serbi dunia puisi yang telah terbit, Dinding Puisi Indonesia. Cannadrama@gmail.com; Cannadrama.blogspot.com


28). Sugeng Joko Utomo 

Sugeng Joko Utomo,  Guru mapel Fisika dan Rekayasa Perangkat Lunak di SMK TI Riyadul Ulum Cibalong Tasikmalaya. Dan guru mapel Biologi di SMA BoardingSchool Bina Insan Mandiri Bantarkalong Tasikmalaya. Pencetus dan admin grup penulis sastra Kebumen di FB, "Prosa Kita Puisi Kita". Rajin menulis puisi bertema jatuh cinta dan patah hati dan geguritan Jawa Ngapak. Penyair ini telah menerbitkan 200 puisi yang tergabung dalam  2 buku kumpulan puisi. Asal dari Gombong tinggal di Tasikmalaya. Sekarang juga tengah bergiat di Lingkar Sastra Gombong (LISONG)


29). Indri Yuswandari 

Indri Yuswandari, tinggal di Kendal Jawa Tengah

Sudah menulis 3 antologi puisi tunggal berjudul:

Lukisan Perempuan( 2017 ); Ini Hampir Pukul Tiga ( 2018, mendapat juara ke 3 Lomba Penulisan Buku Kreatip Dapur Sastra Jakarta th 2018 ); Tekateki Catatan kaki ( 2019 ); Puisi-puisinya juga dimuat di puluhan antologi bersama penyair Nusantara dan dua antologi  Malaysia

Membaca puisi dan geguritan di berbagai kota

Sekali waktu menjadi juri lomba baca puisi/ bercerita

Facebook/ IG : Indri Yuswandari

Email : indri.yuswandari14@gmail.com


30). Marlin Dinamikanto 

Marlin Dinamikanto, adalah penyair Indonesia, menulis di berbagai antologi bersama nasional, Ia juga adalah pembaca puisi. Tinggal di Jakarta, Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar